PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan 112 orang meninggal dunia akibat gelombang panas sejak Maret 2023 lalu. Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Nuevo Leon, jumlah korban tewas di wilayah itu mencapai mencapai 64 orang.
Korban tewas akibat gelombang panas ini juga terjadi di beberapa negara bagian lainnya, termasuk Tamaulipas, Veracruz, Tabasco, Oaxaca, Quintana Roo, Sonora, dan Campeche.
Dalam sepuluh hari terakhir, beberapa wilayah di Meksiko telah mengalami suhu mencapai 45 derajat Celsius dan sebanyak 1.559 orang telah menerima perawatan medis akibat peristiwa tersebut.
Di lain pihak, Gubernur Tamaulipas, Americo Villarreal Anaya, telah memerintahkan pembentukan kelompok kerja untuk mengantisipasi suhu ekstrem ini usai menerima laporan jumlah warga yang meninggal akibat gelombang panas.
Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Cuaca Panas di Arab Saudi Dekati 46 Derajat Celcius
Sebelumnya pada Selasa, 27 Juni 2023, Otoritas Kesehatan Tamaulipas melalui akun Twitternya menyampaikan bahwa gelombang panas ekstrem akan terus berlanjut di seluruh wilayah negara bagian Meksiko tersebut.
Mereka menyarankan warga untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dan tetap berada di tempat yang sejuk serta memiliki ventilasi yang baik.
Dilansir dari The Guardian, suhu panas yang sangat tinggi di Meksiko dan negara bagian selatan Amerika Serikat disebabkan oleh fenomena yang disebut kubah panas atau heat dome.
Baca Juga: India Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Hampir 100 Orang Meninggal