kievskiy.org

25.853 Warga Kota Sukabumi Kena ISPA, Cuaca Ekstrem Dituding Jadi Sebab

Ilustrasi batuk atau bersin.
Ilustrasi batuk atau bersin. /Pixabay/renateko

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, mencatat sepanjang Januari hingga Mei 2023 terdapat sebanyak 25.853 warga yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Cuaca ekstrem ditengarai menjadi salah satu penyebab puluhan ribu warga tersebut kena ISPA. Melihat data yang ada, angka kasus ISPA melonjak pada Mei yang jumlahnya mencapai 6.725 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wita Darmawanti menjelaskan, pada cuaca ekstrem saat ini, kultur cuaca dapat berubah secara tiba-tiba dari panas menjadi dingin.

Kondisi tersebut, menyebabkan tubuh harus beradaptasi cukup keras. Dampaknya, imunitas tubuh menurun, sehingga masyarakat rentan terkena penyakit dan kali ini yang cukup masif penyebarannya adalah ISPA.

Baca Juga: Tiga Hari Hilang di Pantai Pasir Putih Sukabumi, Wisatawan Asal Jaksel Ditemukan Tewas

"Kasus pada Mei lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Meski demikian, alhamdulillah tidak ada yang meninggal. Kebanyakan penderita ISPA ini merupakan usia anak. Tapi saat ini cuaca sudah tidak ekstrem sehingga mudah-mudahan kasus ISPA bisa menurun. Yang terpenting harus tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat," kata Wita, Senin, 12 Juni 2023.

Lanjut Wita, ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. ISPA juga dapat dengan sangat mudah menular, terutama pada anak-anak dan lansia.

Oleh karenanya, kebanyakan kasus ISPA di Kota Sukabumi diidap oleh anak-anak. Selain itu, infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek hingga demam. Namun, sangat jarang terjadi kasus yang cukup ekstrem hingga menyebabkan korban jiwa.

Baca Juga: Antisipasi Kejahatan Siber Jelang Pemilu 2024, Polres Sukabumi Siapkan Tim Khusus

“ISPA ini memang menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Pada sebagian besar kasus, ISPA disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu ISPA juga dapat dicegah,” ujarnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat