kievskiy.org

BPBD Kota Sukabumi Catat 63 Bencana Sepanjang Januari-Mei 2023, Kerugian Capai Rp2,8 Miliar

Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /Pixabay/Bret_Hondow

PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat sedikitnya ada 63 kejadian bencana sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2023. Akibat kejadian tersebut ditaksir nilai kerugian mencapai Rp2.843.775.000, dengan luas area 1,806 hektare dan 57 kepala keluarga terdampak. Data bangunan rusak sebanyak 104 unit, dengan rincian 5 unit bangunan rusak berat, 18 rusak ringan, dan 81 rusak ringan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, bulan Maret merupakan frekuensi bencana tertinggi dengan 25 kejadian, disusul bulan Februari 16 kasus, kemudian bulan Mei 11 kejadian, dan terendah bulan Januari 1 kejadian. Sementara bencana longsor dan dampak cuaca ekstrem paling mendominasi masing-masing 25 kali dan 17 kali. Terendah angin puting beliung 5 kali.

“Agregat nilai kerugian terbesar berasal dari bencana tanah longsor mencapai Rp 1.595.850.000 prakiraan luas area terdampk 0,23 hektare terdampak. Disusul taksiran kerugian cuaca ekstrem Rp 488.550.000 dengan prakiraan luas area terdampak 0,18 hektare,” ujar Zulkarnain.

Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Ringkus Pelaku Perdagangan Orang, Delapan Perempuan Jadi Korban

Wilayah dengan kejadian paling banyak ada di Kecamatan Cikole sebanyak 16 kali kejadian bencana. Disusul Kecamatan Citamiang 11 kejadian, Kecamatan Gunung Puyuh 10 kejadian, Kecamatan Baros 9 kejadian, Kecamatan Lembursitu 7 kejadian, dan terendah di Kecamatan Cibeureum 2 kejadian.

“Khusus bulan Mei tercatat 11 kejadian. Cuaca ekstrem, banjir dan longsor mendominasi dengan jumlah jiwa terdampak 20 orang, bangunan rusak 40 unit dengan taksiran nilai kerugian Rp330.300.000 dengan 0,2617 hektare terdampak. Terhadap hal tersebut BPBD Kota Sukabumi telah melakukan penanggulangan bencana mulai dari prabencana, saat dan pasca bencana dalam berbagai upaya,” katanya.

BPBD Kota Sukabumi sebelumnya telah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor selama enam bulan, yakni Oktober 2022 hingga 31 Mei 2023. Baru pada awal Juni 2023 status siaga darurat bencana telah dicabut. Namun untuk tetap siaga, BPBD telah melakukan peningkatan kapasitas kepada Tim Reaksi Cepat (TRC) Relawan Kelurahan Tangguh Bencana, dengan sasaran tercapai 20 orang.

“Kami juga terus melakukan penyebarluasan informasi potensi bencana dan peringatan dini kepada aparat wilayah, masyarakat serta menyiagakan personel Satgas dan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana untuk antisipasi laporan aduan yang masuk rambu papan informasi bencana di tempat kegiatan dan titik rawan kejadian juga telah dipasang. Kami juga memperkuat informasi bencana melalui media sosial, WhatsApp, dan situs serta aplikasi Sistem Elektronik Data Bencana (Siedan),” tutur Zulkarnain.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat