kievskiy.org

Al-Qur'an Dibakar di Depan Masjid Raya Sodermalm Swedia, EU: Tidak Cerminkan Pandangan Uni Eropa

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pexels/Francesco Paggiaro

PIKIRAN RAKYAT - Aksi pembakaran Al-Qur'an kembali terjadi di Swedia, kali ini dilakukan oleh seorang warga Irak bernama Salwan Momika. Salwan merobek beberapa halaman salinan Al-Qur'an dan membakarnya dengan tujuan mengkritik Islam, mengenalkan diri sebagai ateis sekuler di media sosial.

Aksi tersebut dilakukan Momika pada 28 Juni 2023, tepatnya di Hari Raya Idul Adha. Setelah tragedi pembakaran kitab suci itu, polisi Swedia menggelar investigasi ujaran kebencian dalam dugaan kasus Islamofobia.

Di sisi lain, Uni Eropa (EU) pada Sabtu, 1 Juli 2023 memberi reaksi keras terhadap tingkah yang dilakukan Momika.

EU mengecam keras segala bentuk intoleransi dan rasialisme yang dilakukan individu di wilayah Eropa.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Sampaikan Permintaan Maaf untuk Anies Baswedan

"Praktik-praktik rasisme, xenofobia (ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain), dan intoleransi semacam itu tidak diterima di Eropa," kata juru bicara EU untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Nabila Massrali.

Nabila juga mengatakan gerakan membakar kitab suci tidak merefleksikan pandangan organisasi supranasional tersebut.

"Uni Eropa bergabung dengan sikap Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al-Qur'an oleh individu di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa," katanya.

Saat ini, Swedia sendiri telah membuka penyelidikan terhadap kasus ujaran kebencian yang dilakukan Salwan Momika.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat