kievskiy.org

Inggris Akan Tawarkan Kremasi Air sebagai Alternatif Pemakaman Ramah Lingkungan

Ilustrasi pemakaman.
Ilustrasi pemakaman. /Freepik/wirestock

PIKIRAN RAKYAT – Warga Inggris bakal memiliki alternatif baru dalam urusan pemakaman. Kremasi air disebut akan mulai diterapkan untuk umum di negara ini untuk kali pertama.

Berbeda dengan kremasi biasanya, proses ini tidak akan melibatkan penggunaan api. Jenazah nantinya akan dilarutkan dalam air panas yang mengandung alkali hingga lemak dan seluruh jaringan tubuhnya larut.

Pada kremasi air, tubuh akan dilarutkan dalam kantong berisi air yang telah diolah dengan alkali dan bersuhu 160 derajat celcius. Proses ini diibaratkan seperti “merebus” tubuh hingga hanya menyisakan tulang-belulang.

Pemakaman akan berlangsung seperti biasa. Namun, pada metode kremasi air, jenazah akan dibungkus dengan kain kafan wol dan dimasukkan ke dalam ‘kantong bio’ yang terbuat dari tepung maizena.

Baca Juga: Baleg DPR: Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, 2 Periode

Jenazah selanjutkan akan ditempatkan pada sebuah ruang tertutup dengan 95 persen air dan kalium hidroksida, lalu dipanaskan hingga suhu 160 derajat celcius. Setelah 4 jam, jaringan tubuh akan larut dan hanya menyisakan rangka.

Alternatif pemakaman ini akan mulai tersedia pada akhir tahun. Metode kremasi air tergolong proses pengelolaan jenazah yang cukup baru, terlebih mengingat Undang-Undang Kremasi Inggris pertama diterapkan pada 1902.

Praktik kremasi air tergolong legal di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat, Kanada, dan Afrika Selatan. Bahkan Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond Tutu yang meninggal tahun lalu memilih metode ini untuk pemakamannya.

Meski di Inggris dianggap legal, namun praktek kremasi air sampai sekarang hanya dilakukan dalam uji coba terbatas. Pihak berwenang masih ingin menguji apakah larutan hasil kremasi aman untuk dibuang melalui sistem drainase.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat