kievskiy.org

Bertahan 200 Hari, Pria di China Memilih Hidup di Tenda demi Ketenangan

Ilustrasi tenda.
Ilustrasi tenda. /Pixabay/anurag kaushik

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pria (29) tinggal di tenda di tempat parkir yang ditinggalkan selama 200 hari. Aktivitas tersebut menjadi simbol terbaru budaya 'berbaring' yang populer di China.

Pada akhir 2018, Li Shu berhenti kerja di Provinsi Sichuan dan menghabiskan waktu santai di apartemen sewanya. Tanpa pendapatan, ia menyadari tabungannya akan habis, jadi ia membatasi pengeluarannya hanya 10 yuan atau setara dengan Rp21.000 per hari.

Setelah beberapa tahun membayar sewa, jelas bahwa ia harus mencari cara mendapatkan uang atau pindah.

Tanpa mempertimbangkan opsi pertama, ia menjual barang-barangnya, membeli tenda dengan harga Rp 850.000, dan memutuskan untuk hidup santai di tempat parkir terbengkalai.

Baca Juga: Stadion Mmabatho Punya Desain Antimainstream, Nonton Pertandingan Harus Menyamping

Kabarnya, sudah 200 hari ia tinggal di sana, dan tidak berencana untuk kembali bergabung dalam kehidupan seperti biasanya.

Bagi kebanyakan orang, kehidupan Li bahkan tidak bisa disebut hidup. Tenda bekas yang ia miliki adalah harta yang paling berharga baginya, ia makan makanan murah seperti mie dan dumpling, kadang-kadang menggunakan kompor masak sederhana untuk membuat hot pot daging sapi dan pancake kentang dan telur, dan harus berjalan jauh mencari air dan mengisi daya baterai ponselnya.

Akan tetapi, Li dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah pilihan hidup yang ia pilih dengan sadar dan ia sangat bahagia dengan keputusannya itu.

"Ini adalah pilihan saya. Ketika Anda melepaskan keinginan yang tidak memuaskan dalam hidup, perlahan-lahan Anda akan merasakan kedamaian dan terbiasa dengan perubahan situasi. Ini membuat saya rileks," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat