kievskiy.org

Pasukan Keamanan Ekuador Amankan Babi dan Ayam Adu di Penjara Kelas Kakap

Pasukan keamanan Ekuador mengamankan babi, ayam, dan beberapa senjata dari penjara di Santo Domingo.
Pasukan keamanan Ekuador mengamankan babi, ayam, dan beberapa senjata dari penjara di Santo Domingo. /Reuters/Fuerzas Armadas del Ecuador via Twitter

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan keamanan Ekuador melakukan serangan di sebuah penjara berkeamanan tinggi dan menyita berbagai barang ilegal, termasuk babi dan ayam adu.

Serangan tersebut terjadi pada Jumat di penjara Bellavista di Kota Santo Domingo, yang menjadi rumah tahanan untuk beberapa kriminal paling berbahaya di negara itu. Operasi ini melibatkan polisi dan petugas otoritas penjara SNAI, yang melakukan penggeledahan di sel-sel dan area umum penjara.

Otoritas menemukan dan mengeluarkan dua babi, 12 ayam adu, 26 senjata tajam, 16 peralatan listrik, dan benda-benda lainnya dari penjara. Belum jelas bagaimana hewan dan senjata tersebut masuk ke dalam penjara yang seharusnya memiliki langkah keamanan yang ketat. Tidak ada rincian yang diberikan mengenai cara penyelundupan atau siapa yang bertanggung jawab atasnya.

Baca Juga: Langgar Palang Pintu Rel Kereta Api, Ancaman Penjara Menanti

Dilansir dari BNN Network, serangan tersebut adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memulihkan ketertiban dan keamanan di penjara-penjara di Ecuador, yang menderita kondisi buruk dan kekerasan. Pada Februari 2023 lalu, terjadi serangkaian kerusuhan di beberapa penjara di seluruh negara, menyebabkan setidaknya 79 tahanan tewas dan puluhan terluka. Bentrokan-bentrokan tersebut disebabkan oleh persaingan kekuasaan antara geng-geng saingan di dalam penjara.

Sistem penjara di Ecuador telah menghadapi masalah kelebihan kapasitas dan kekurangan staf selama bertahun-tahun. Menurut data resmi, terdapat lebih dari 38.000 tahanan di penjara-penjara negara ini, padahal kapasitasnya hanya untuk 29.000 orang. Kurangnya ruang dan sumber daya telah menyebabkan ketegangan dan konflik antara para tahanan dan antara mereka dengan penjaga.

Pemerintah telah mengumumkan beberapa langkah untuk mengatasi krisis tersebut, seperti membangun penjara baru, merekrut lebih banyak staf, mentransfer tahanan ke fasilitas lain, dan melaksanakan program rehabilitasi. Namun, inisiatif-inisiatif ini menghadapi keterlambatan dan tantangan karena keterbatasan anggaran dan hambatan birokrasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat