kievskiy.org

Krisis Kemanusiaan di Sudan: 1.200 Lebih Anak Meninggal di Kamp Pengungsian

Sejumlah warga Sudan yang melarikan diri dari konflik di wilayah Darfur Sudan, saat menyeberangi perbatasan antara Sudan dan Chad pada 4 Agustus 2023.
Sejumlah warga Sudan yang melarikan diri dari konflik di wilayah Darfur Sudan, saat menyeberangi perbatasan antara Sudan dan Chad pada 4 Agustus 2023. /Reuters/Zohra Bensemra

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 1.200 anak-anak di bawah usia lima tahun dilaporkan meninggal di sejumlah kamp pengungsian di Sudan, negara yang saat ini dilanda perang.

UNHCR dan WHO memperkirakan bahwa jumlah anak yang meninggal tersebut terjadi mulai pertengahan Mei 2023 hingga September 2023, dan kemungkinan disebabkan oleh wabah campak dan kasus gizi buruk akut.

Dalam laporan yang dirilis UNHCR dan WHO pada Selasa, 19 September 2023 disebutkan bahwa kematian anak-anak tersebut terjadi di negara bagian Nill Putih, Sudan.

Selain itu, angka kematian yang tinggi ini menjadi sorotan dan mengindikasikan situasi kesehatan yang sangat buruk di Sudan sebagai akibat dari konflik antara militer dan kelompok bersenjata yang telah berlangsung sejak April 2023 lalu.

Baca Juga: Yana Mulyana Diberhentikan Secara Tidak Hormat dari Jabatan Wali Kota Bandung

Data dari UNHCR mengungkapkan bahwa di Sudan telah terjadi lebih dari 3.100 kasus dugaan campak dan gizi buruk, serta lebih dari 500 kasus kolera.

Kekurangan Peralatan Medis

Menurut laporan setempat, fasilitas kesehatan di Sudan sedang menghadapi tekanan berat akibat kekurangan staf, peralatan medis, dan kebutuhan lainnya.

Akan tetapi, yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa rumah sakit dan tenaga kesehatan juga menjadi sasaran serangan, yang mengakibatkan kondisi ini semakin memburuk, memperluas penyebaran wabah, dan meningkatkan angka kematian.

Filippo Grandi, selaku Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Pengungsi, mengatakan bahwa setiap hari, puluhan anak-anak di Sudan meninggal sebagai akibat dari konflik yang mematikan ini, dan situasi ini kurang mendapat perhatian global yang memadai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat