PIKIRAN RAKYAT - Penghargaan Nobel Sastra 2023 diberikan kepada dramawan dan sastrawan asal Norwegia, Jon Fosse atas karya-karyanya yang menggambarkan hal-hal yang tidak dapat diungkapkan. Penganugrahan tersebut diberikan oleh Akademi Swedia di Stockhlom pada Kamis 5 September 2023.
Gaya khas Fosse yang dikenal sebagai 'Fosse minimalisme' dengan jelas tercermin dalam novel keduanya berjudul "Strend gitar' yang terbit tahun 1985. Dalam karyanya, ia menghadirkan variasi mengerikan pada salah satu tema utamanya tentang ketidakberesan.
Pengarang berusia 64 tahun tersebut juga ahli dalam menggambarkan skenario Kafkaesque, yakni situasi yang tidak masuk akal dan absurd yang jelas melekat dalam sejumlah karyanya. Novek Stengd gitar merupakan contoh nyata dari karya model semacam ini.
Lihai Menangkap Situasi Sehari-hari
Selain itu, yang membedakan karya Fosse dari penulis lain yang mengusung tema Kafkaesque adalah kemampuannya yang jenius dalam menangkap situasi sehari-hari yang sangat relevan dalam kehidupan manusia modern.
Baca Juga: UU ASN: Pegawai Tidak Tetap, Pegawai Tetap Non-PNS, dan Tenaga Kontrak Wajib Diangkat Jadi PNS
Akademi Swedja juga menyebut bahwa Jon Fosse berhasil 'menghidangkan' situasi maupun peristiwa sehari-hari yang dapat dikenali langsung dari kehidupan saat ini.
Ia juga disebut memiliki banyak kesamaan dengan salah satu pendahulunya dalam sastra Nynorsk Norwegia yakni pengarang Tarjei Vesaas.
Dalam karyanya, Fosse memiliki narasi kekuatan yang menggabungkan ikatan lokal yang kuat, baik dari segi linguistik ataupun geografis, dengan teknik artistik modernis.
"Fosse bahkan mengkrabi karya-karya agung dan besar dari Samuel Beckett, Thomas Bernhard dan Georg Trak dalam dramanya berjudul 'Wahlverwandschaften'," kata juru bicara Akademi Swedia.