kievskiy.org

Kebutuhan Mendesak, Warga Gaza Diminta Segera Donor Darah

Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023.
Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023. /Reuters/Yasser Qudih

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, sedikitnya 70 warga Palestina gugur dan ratusan orang luka-luka karena serangan udara Israel terhadap truk pembawa pengungsi dari Jalur Gaza utara menuju selatan. Selain itu, serangan udara Israel telah menewaskan 2.329 orang dan 9.714 luka-luka, sedangkan dari kubu Israel, dilaporkan 1.300 orang tewas.

Banyaknya jumlah korban yang tewas akibat gempuran Israel membuat kamar mayat di rumah sakit setempat kewalahan menampung jenazah.

"Kamar mayat rumah sakit di Gaza kewalahan karena banyaknya korban tewas dalam serangan udara Israel, sehingga menggunakan truk es krim dan kendaraan makanan berpendingin untuk menyimpan jenazah," demikian laporan yang disampaikan Al Jazeera pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Warga Palestina mesti menghadapi masalah lain selain gempuran udara Israel, Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA menyebut, air sedang menjadi masalah bagi orang-orang di Jalur Gaza seusai pasokannya dihentikan Israel. Lebih dari 2 juta orang terdampak, berada dalam risiko karena kehabisan air, akibat tidak ada pasokan kemanusiaan yang diizinkan masuk selama sepekan.

Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pada 14 Oktober 2023.
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pada 14 Oktober 2023.

Panik dan ketakutan

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Mohamed Abu Slima berujar, puluhan ribu warga Palestina berlindung di tempat kerjanya. Ada sekira 35.000 warga Gaza yang berlindung dari agresi Israel.

"Para warga benar-benar panik dan ketakutan," kata dia menerangkan.

Mohamed mengungkapkan, banyak keluarga di Jalur Gaza yang mendirikan tenda di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa. Mereka berlindung di rumah sakit setelah militer Israel memperingatkan 1,1 juta penduduk Gaza utara untuk pindah ke selatan Jalur Gaza.

Terbaru, pejabat kesehatan setempat mengungkapkan, kebutuhan donor darah di Jalur Gaza melonjak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat