kievskiy.org

Pakar: bila Dunia Abai, Konflik Israel-Palestina akan Terus Meningkat

Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pada 14 Oktober 2023.
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pada 14 Oktober 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Konflik Israel-Palestina menimbulkan banyak korban yang bergelimpangan. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, 70 warga Palestina gugur dan ratusan orang luka-luka karena serangan udara Israel terhadap truk pembawa pengungsi dari Jalur Gaza utara menuju selatan.

Selain itu, serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 2.329 orang dan 9.714 luka-luka, sedangkan dari kubu Israel, dilaporkan 1.300 orang tewas.

Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Virtuous Setyaka, menilai, konflik Israel-Palestina itu bakal terus meningkat bila negara-negara di dunia tak membantu menyelesaikannya.

"Konflik ini akan terus meningkat dan semakin sulit untuk dihentikan kalau, misalnya, banyak pihak di dunia yang tidak mau terlibat untuk menyelesaikan persoalan itu," tuturnya di Padang, Senin 16 Oktober 2023.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas itu menilai, eskalasi konflik bakal semakin memanas lantaran Israel dan Palestina akan terus berusaha memperjuangkan masing-masing kepentingan. Kehadiran negara lain yang netral serta aktif, tuturnya, dibutuhkan untuk meredam gejolak itu.

Dia mengungkapkan, bila ada pihak yang aktif memediasi kedua negara, maka diperkirakan konflik berkepanjangan terus terjadi sampai ada negara yang jatuh. Virtuous juga mempertanyakan peran nyata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Indonesia sebagai organisasi dunia dan negara yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Gunakan truk es

Al Jazeera melaporkan, banyaknya jumlah korban tewas akibat gempuran Israel membuat kamar mayat di rumah sakit setempat kewalahan menampung jenazah.

"Kamar mayat rumah sakit di Gaza kewalahan karena banyaknya korban tewas dalam serangan udara Israel, sehingga menggunakan truk es krim dan kendaraan makanan berpendingin untuk menyimpan jenazah," demikian laporan yang disampaikan Al Jazeera pada Minggu.

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Mohamed Abu Slima berujar, puluhan ribu warga Palestina berlindung di tempat kerjanya. Ada sekira 35.000 warga Gaza yang berlindung dari agresi Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat