kievskiy.org

Israel Endorse Seleb hingga Influencer, 1 Konten Sudutkan Hamas Dibayar hingga Rp15 Juta

Kolase unggahan Instagram Story akun Kylie Jenner dan unggahan Influencer Arab Saudi di TikTok mengenai endorse dari Israel.
Kolase unggahan Instagram Story akun Kylie Jenner dan unggahan Influencer Arab Saudi di TikTok mengenai endorse dari Israel. /Instagram @kyliejenner/TikTok @arabicmclovin

PIKIRAN RAKYAT - Sepanjang konflik Palestina-Israel, tercatat baru kali ini ratusan pesohor Hollywood ikut buka suara dan ambil sikap. Bahkan, 700 seleb Hollywood termasuk Gal Gadot, Chris Pine, Natalie Portman, hingga Jamie Lee Curtis berbondong-bondong menandatangani surat petisi solidaritas untuk Israel.

Di antara bintang-bintang besar itu, ada juga nama Amy Schumer, Mayim Bialik, serta Mark Hamill. Sebelumnya mereka telah menyuarakan dukungan untuk Israel di akun media sosial masing-masing sebagaimana seleb muda populer seperti Kylie Jenner dan Justin Bieber.

Bukan hanya para seleb, kini industri hiburan dan media sosial seperti terbelah menjadi dua bagian, diantaranya pro Israel dan sebagian lain berpihak kepada Palestina. Kelompok pro Israel berpegang teguh pada narasi betapa kejinya Hamas sebagai kelompok 'teroris' yang membunuh rakyatnya sendiri di Gaza.

Belakangan, viral di media sosial, dokumen briefing endorsement yang ditulis dan dibagikan Israel pada Kamis, 12 Oktober 2023. Di dalamnya tertulis detail langkah-langkah yang harus dilakukan para influencer dan seleb, untuk mendukung narasi sebagaimana keyakinan Israel.

Baca Juga: Belasan Ribu Siswa Doa Bersama untuk Palestina di Masjid Raya Bandung

Informasi didapat dari akun TikTok influencer Arab Saudi, @arabicmclovin. Dia mengaku menjadi salah satu pemengaruh yang 'ditawari' sejumlah imbalan uang, jika bersedia menyebarkan narasi untuk menyudutkan Hamas kepada para followersnya.

Menurut keterangan pemilik akun centang biru itu, untuk satu video konten, para influencer dan pesohor bisa dibayar hingga 1.000 dolar AS atau setara Rp15.831.000.

Mereka diminta untuk menyoroti kekejian Hamas, sehingga kesengsaraan rakyat Palestina di medan perang sepenuhnya tanggung jawab kelompok militan tersebut. Konten dibuat demikian untuk menghapuskan segala tudingan pelanggaran terhadap Israel.

"RINCIAN KAMPANYE: Meskipun serangannya berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Gaza, Hamas masih asing di telinga banyak orang di seluruh dunia. Kondisi ini makin mengkhawatirkan mengingat Hamas tidak memiliki akun media sosial resmi lantaran terdeteksi sebagai organisasi teror. Maka, di era digital ini, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia mengenai kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan terhadap rakyat mereka sendiri di Gaza," demikian kutipan dari kertas briefing, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat