kievskiy.org

Kondisi Palestina Terkini: Bencana Besar Hantui Bangsal Bersalin Rumah Sakit di Gaza

Anak-anak duduk di belakang ambulans setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli, menurut Kementerian Kesehatan Gaza di Kota Gaza, Jalur Gaza, 17 Oktober 2023.
Anak-anak duduk di belakang ambulans setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli, menurut Kementerian Kesehatan Gaza di Kota Gaza, Jalur Gaza, 17 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Al-Masri

PIKIRAN RAKYAT - Bencana besar menghantui rumah sakit di Gaza, Palestina. Para dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa Gaza berjuang agar bisa mendapatkan bahan bakar serta obat-obatan bagi bayi yang baru lahir.

Bayi-bayi yang baru lahir itu dihantui bencana besar, mereka bisa meninggal dalam hitungan menit bila inkubator kehabisan daya. Dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa, dr. Nasser Bulbul, meminta pada siapa saja untuk mengirim obat yang dibutuhkan pihaknya.

"Atau kami akan menghadapi bencana besar," tutur dia menegaskan, seperti dilaporkan Reuters.

Dia juga mengungkapkan kondisi bila listrik di rumah sakit itu padam. "Di bangsal dengan 55 bayi ini, kami akan kehilangan mereka semua jika listrik tidak menyala selama 5 menit."

130 bayi

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ahsraf al-Qidra berujar, ada 130 bayi baru lahir yang dirawat dalam inkubator di Jalur Gaza. Kata dia, generator listrik di seluruh rumah sakit, terutama Rumah Sakit Al-Shifa yang paling besar di antara 13 rumah sakit di Gaza kekurangan bahan bakar, hanya tinggal sedikit di dasar tangki.

"Kami sudah mengalihkan bahan bakar ke unit perawatan paling penting, termasuk inkubator, tetapi kami tidak tahu berapa lama hal ini akan bertahan," tutur dia, dikutip pada 24 Oktober 2023.

Dia pun meminta bantuan bahan bakar ke seluruh dunia. Bahkan dia meminta SPBU dan pompa bensin swasta untuk memberi berapa pun bahan bakar yang dimiliki untuk menyelamatkan nyawa-nyawa itu.

Serang rumah sakit

Pekan lalu, serangan yang dilakukan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist mendapat kecaman dari pelbagai pihak. Tak sedikit yang mengutuk keras aksi tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan secara terbuka mengutuk keras serangan yang membuat 500 nyawa melayang itu. Rumah sakit tersebut, kata WHO, masih beroperasi, menyediakan layanan kesehatan, dan banyak pengungsi yang berlindung di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat