PIKIRAN RAKYAT – Situasi di Gaza Palestina semakin mencekam akibat serangan udara Israel yang terus dilancarkan tanpa henti. Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa serangan-serangan Israel telah menewaskan setidaknya 7.703 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk banyak anak-anak.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang telah masuk ke Gaza sejak pembukaan perlintasan Rafah akhir pekan lalu.
Sebagai respon dari semakin parahnya konflik Palestina-Israel, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan sebuah resolusi yang mendesak terjadinya gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata yang segera, berkelanjutan, dan berjangka panjang yang bertujuan mengakhiri konflik bersenjata. Resolusi ini juga menuntut penyediaan barang dan layanan esensial yang cepat, berkelanjutan, memadai, dan tanpa hambatan bagi warga sipil di seluruh Jalur Gaza, termasuk air, makanan, pasokan medis, bahan bakar, dan listrik.
Baca Juga: POPULER HARI INI: 14 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza hingga Kongres Bahasa Indonesia XII
Selain itu, resolusi ini menyerukan akses kemanusiaan yang segera, sepenuhnya, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza. Resolusi ini disahkan dengan dukungan 120 negara, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Usulan amendemen terhadap resolusi, yang diajukan oleh Kanada, tidak berhasil disahkan karena tidak memperoleh dua pertiga mayoritas suara yang diperlukan. Amandemen tersebut mengutuk serangan Israel pada tanggal 7 Oktober dan penyanderaan yang dilakukan oleh Hamas, serta menyerukan pembebasan para sandera.
Dalam penjelasan sebelum pemungutan suara, Duta Besar Pakistan untuk PBB, Munir Akram, mengatakan bahwa draf resolusi asal Yordania tidak secara eksplisit mengutuk Israel atas tindak kejamnya di Gaza.
Oleh karena itu, amandemen Kanada tersebut dianggap dapat membuat resolusi menjadi tidak seimbang dan tidak adil. Akram juga menunjukkan bahwa dalam draf resolusi Yordania terdapat pernyataan tentang pembebasan sandera.
Daftar 120 Negara yang Menyetujui Resolusi PBB
Diantaranya ada Afghanistan, Aljazair, Andorra, Angola, Antigua dan Barbuda, Argentina, Armenia, Azerbaijan, Bahama, Bahrain, Bangladesh, Barbados, Belarus, Belgia, Belize, Bhutan, Bolivia, Bosnia dan Herzegovina, Botswana, Brasil, dan Brunei.