kievskiy.org

Benjamin Netanyahu Blunder Salahkan Pasukan Sendiri, Israel Terbelah

PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. /Reuters/Abir Sultan

PIKIRAN RAKYAT - Muncul isu keretakan dalam institusi politik Israel, tepat setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengaku serangan 7 Oktober 2023 adalah akibat badan intelijen dan pasukannya sendiri.

Namun, setelah timbul banyak kegaduhan di tubuh pemerintahan Israel, Netanyahu menghapus cuitan lalu meminta maaf.

Diunggah pada Minggu, 29 Oktober 2023, Netanyahu mengatakan bahwa dia sebetulnya tidak diberi menerima adanya peringatan soal serangan Hamas tanggal 7 Oktober lalu. Alih-alih, ia menyalahkan pasukannya atas serangan tersebut, hingga menewaskan setidaknya 1.400 orang.

“Tidak ada peringatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Netanyahu mengenai niat perang Hamas. Sebaliknya, semua pejabat keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala Shin Bet, memperkirakan bahwa Hamas sudah dihadang dan sedang mencari hunian,” ucap Netanyahu dalam cuitannya.

Baca Juga: Bantuan ke Gaza Dibatas 20 Truk Sehari, Menlu Retno: Seperti Setetes Air di Lautan

Pernyataan itu sontak memicu keributan. Para pemimpin politik mengecam Netanyahu lantaran blunder di tengah perang Gaza. Diserang dari oposisi maupun koalisi, akhirnya Netanyahu menghapus tweet tersebut, dan dengan santai meminta maaf atas kata-katanya. “Saya salah,” ucap cuitannya.

Dilansir dari Al-Jazeera, telah terkonfirmasi adanya keretakan yang kian besar dalam institusi politik dan militer Israel. Mereka mempertanyakan kepemimpinan Netanyahu dan kapasitasnya dalam mengurusi keamanan nasional.

“Mengatakan bahwa dia gagal saja belum cukup,” kata Yossi Mekelberg, rekan Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House.

Baca Juga: MUI: Seret PM Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat