kievskiy.org

Kenapa Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Jadi Rebutan Umat Islam, Kristen, dan Yahudi?

Pasukan Israel berpatroli di area Masjid Al Aqsa.
Pasukan Israel berpatroli di area Masjid Al Aqsa. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Masjid Al Aqsa di Yerusalem menjadi rebutan tiga agama besar, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen, karena tempat ini memiliki makna penting dalam sejarah dan kepercayaan  ketiga agama tersebut. Salah satu faktor yang menjadi Masjid Al Aqsa sebagai sumber ketegangan dan persaingan ketiga agama tersebut adalah sejarahnya.

Masjid Al Aqsa memainkan peran penting dalam sejarah tiga agama tersebut. Berdasarkan informasi dari laman ensiklopedia online Britannica, bagi Yahudi, Masjid Al Aqsa berkaitan dengan Kuil Salomo dan Kuil Kedua, yang adalah tempat suci dalam tradisi Yahudi.

Umat Yahudi meyakini ada tembok ratapan di Masjid Al Aqsa yang memiliki tingkat kesucian tinggi. Ini disebabkan karena tembok tersebut dipercaya sebagai sisa-sisa Kuil Kedua Yahudi yang dihancurkan Romawi pada 70 Masehi.

Bagi Islam, masjid ini adalah tempat ketiga yang paling suci setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid Al Aqsa merupakan kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum Ka'bah.

Sedangkan bagi umat Kristen, kompleks Masjid Al Aqsa dan kota Yerusalem diyakini sebagai tempat penyembelihan Ismael (Ismail) yang dilakukan (Abraham) Ibrahim.

Baca Juga: 9.000 Orang Lebih Tewas di Palestina, Israel Ingin Lenyapkan Semua Orang di Gaza

Masjid Al Aqsa memang memiliki arti penting untuk ketiga agama tersebut, maka tidak heran jika tempat itu menjadi sengketa. Sementara itu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah menetapkan Masjid Al Aqsa sebagai warisan dunia untuk menghindari konflik.

Namun seiring memanasnya konflik Israel dan Palestina, Masjid Al Aqsa selalu menjadi area konflik terbuka. Polisi Israel selalu melakukan represi secara terang-terangan kepada umat Muslim yang sedang beribadah.

Kondisi tersebut diperparah ketika Yerusalem resmi diakui sebagai ibu kota Israel dan didukung oleh Amerika Serikat, mereka memindahkan kedutaan besarnya di kota tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat