PIKIRAN RAKYAT - Ratusan orang Israel yang marah mengepung rumah PM Israel, Benjamin Netanyahu pada Sabtu 4 November 2023. Tujuan mereka adalah mendesak sang PM agar mundur dari jabatannya.
Aksi tersebut terjadi di depan rumah Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Kemarahan muncul setelah Israel melakukan genosida ke Palestina sejak awal Oktober 2023.
Mengibarkan bendera biru putih Israel, para massa meneriakkan 'Penjara Sekarang'. Masa yang berjumlah ratusan tersebut bahkan melawan barikade polisi yang dipasang di depan rumah Netanyahu.
"Bibi (Benjamin Netanyahu) adalah seorang pembunuh," ucap salah seorang demonstran yang hadir di tempat tersebut dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle Easy Eye Senin 6 November 2023.
Baca Juga: KPK Yakin Hakim Tolak Praperadilan yang Diajukan Syahrul Yasin Limpo
Protes tersebut, yang bertepatan dengan jajak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu harus mengundurkan diri, menggarisbawahi meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.
Kemarahan juga terjadi lantaran Netanyahu dianggap gagal memberikan keamanan pada masyarakat. Termasuk membawa pulang para sandera masyarakat Israel yang ditawan oleh Hamas.
Di Tel Aviv, ribuan orang berdemonstrasi, mengibarkan bendera dan memegang foto beberapa tawanan di Gaza dan poster-poster dengan slogan-slogan seperti "Bebaskan para sandera sekarang bagaimanapun caranya" sementara massa meneriakkan, "bawa mereka pulang sekarang".
Ofri Bibas-Levy, yang saudara laki-lakinya, bersama putranya yang berusia empat tahun, Ariel, dan putranya yang berusia 10 bulan, Kfir, disandera oleh Hamas mengungkapkan kekecewaannya.
Baca Juga: Profil Timnas Jepang di Piala Dunia U-17 2023: Pemain Kunci, Daftar Skuad, dan Profil Pelatih