kievskiy.org

Genosida di Palestina: Sebulan Digempur Penjajah Israel, 9.922 Nyawa Melayang

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023.
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023. /Reuters/Fadi Whadi

PIKIRAN RAKYAT - Genosida yang dilakukan penjajah Israel terhadap Palestina telah membuat 9.922 nyawa melayang. Jumlah tersebut merupakan total korban tewas sejak penjajah kali pertama menggempur, pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Selain korban tewas yang terus bertambah, kini bangsa Palestina juga dihadapkan dengan bencana selanjutnya. Berdasarkan laporan Al Jazeera, Senin, 6 November 2023, Rumah Sakit al-Shifa akan segera ditutup.

Penutupan rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, itu akan segera dilakukan bila tak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Peristiwa itu sekaligus menjadi teka-teki untuk nasib sekira 40.000 pengungsi yang mencari perlindungan di sana, ribuan warga terluka, dan bayi yang ada di inkubator.

Perdana Menteri Israel Netanyahu dan kabinetnya tak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza. Penjajah Israel tak memberi prasyarat ihwal cara agar bahan bakar bisa masuk ke Gaza, sehingga rumah sakit tak punya pilihan untuk terus beroperasi.

Belakangan, media sosial dihebohkan dengan sistem pertahanan negara penjajah, Iron Dome, yang dilaporkan tak berfungsi. Dalam video X Quds News Network, tampak rudal-rudal sistem pertahanan itu tampak memutar balik dan menghantam beberapa bangunan di Tel Aviv.

Suara sirine bersahutan, kilatan api tampak menyala dengan terang. Rudal tersebut tampak meletus di pelbagai bangunan.

Titah Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus menyuarakan keberpihakan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina. Hal itu disampaikan Gus Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Selain itu, dia juga meminta Menteri Agama untuk mencari bantuan alternatif lain yang bisa diberikan kepada Palestina. "Bukan hanya menyuarakan, ada hal konkret yang bisa dilakukan selain bantuan yang diberikan," tuturnya, seperti dilaporkan Antara.

Gus Yaqut berujar, bakal ada bantuan selanjutnya dari Indonesia untuk Palestina. Dia juga diminta mencari alternatif guna menggalang solidaritas dengan umat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat