PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 92 anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinyatakan tewas saat bertugas di Jalur Gaza, Palestina.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris Jenderal Badan Pengungsi Palestina PBB atau UNRWA, Philippe Lazzarini.
Philippe Lazzarini menambahkan setidaknya ada 13.000 anggota PBB yang ditugaskan di Jalur Gaza. Meski banyak anggotanya yang menjadi korban, UNRWA menegaskan mereka akan terus menyelamatkan korban-korban di Jalur Gaza.
Lazzarini mengatakan bahwa kondisi di Gaza tidak bisa dibayangkan. Warga Palestina harus dihantui oleh ketakutan akan bom, kekurangan air dan makanan, serta fasilitas medis yang tidak memadai.
Bahkan dalam beberapa hari ke depan, layanan medis tampaknya akan dihentikan karena krisis bahan bakar.
Lazzarini mengatakan takutkan saat ini warga di Jalur Gaza bisa tewas bukan karena serangan dari Israel tetapi karena kekurangan asupan makanan.
Per 8 November 2023, korban akibat penjajah Israel telah mencapai 10.000 lebih, 4.000 di antarannya adalah anak-anak.
PBB bahkan dengan tegas mengatakan bahwa Gaza merupakan kuburan anak-anak. Sebanyak 8 rumah sakit di Gaza pun dihantam oleh jet tempur penjajah Israel.