kievskiy.org

Rakyat Gaza Mandi Cuci Kakus Pakai Air Laut Tercemar, Anak-anak Berenang Riang Seperti Piknik

Warga Gaza berbondong-bondong mengungsi.
Warga Gaza berbondong-bondong mengungsi. /Reuters/Ahmed Zakot Reuters/Ahmed Zakot

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Gaza, Palestina, menggunakan air laut yang tercemar untuk kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK). Namun, di balik segala keterbatasan tersebut, anak-anak di sana justru beryukur dan menganggap bersih-bersih bagian dari piknik.

Hal itu sebagaimana pernyataan salah seorang warga Gaza, Andaleeb al-Zaq. Ia mengaku senang karena anak-anak Gaza tertawa riang dan menghadapi sulitnya akses air bersih seperti liburan di pantai.

“Ini merupakan perubahan pemandangan yang disambut baik dari kekacauan dan kekotoran sekolah tempat kami tinggal. Anak-anak memperlakukannya seperti kami sedang dalam perjalanan sekolah,” kata pria berusia 48 tahun itu, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 9 November 2023.

Andaleeb menambahkan, setiap hari bagi mereka adalah soal kelangsungan hidup. Keluarganya yang berjumlah 16 anggota mengungsi dari rumah mereka di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza, setelah Israel mulai membom Jalur Gaza per 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Jokowi Diutus Temui Joe Biden Bahas Penjajah Israel, Sampaikan 'Titipan' dari OKI

Mereka sedang menuju ke selatan menuju pusat pemerintahan Deir al-Balah, dan melanjutkan perjalanan ke Sekolah Dasar Alif, yang dikelola oleh badan pengungsi PBB.

“Semua ruang kelas sudah penuh dengan keluarga lain, sekitar 80 orang per kelas, jadi kami mendirikan tenda di halaman sekolah. Ada 8.000 orang berlindung di sana," kata Andaleeb.

Sekolah tersebut dekat dengan Laut Mediterania, dan karena begitu kurangnya air bersih mengalir, sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian keluarga dan anak-anak untuk pergi berenang, mandi, hingga mencuci pakaian.

Diketahui, Israel memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza lebih dari sebulan yang lalu, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota Israel dan pos-pos militer yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat