PIKIRAN RAKYAT – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penduduk Gaza di Palestina menghadapi penyebaran penyakit menular saat mengungsi ke selatan di tengah pembantaian penjajah Israel. Untuk saat ini penyakit menular yang dialami warga Gaza antara lain diare dan cacar air.
Kasus diare dan cacar air di Gaza melonjak sangat pesat di tengah pembantaian tanpa henti itu. Namun WHO mengkhawatirkan risiko penyakit kolera dan epidemi lain yang kini menghantui penduduk Gaza.
Penularan penyakit yang dialami penduduk Gaza dipicu karena kurangnya air minum bersih karena penjajah Israel mengepung Gaza tanpa memberikan akses untuk makanan dan minuman. Warga Gaza juga harus menghadapi polutan yang menyebar melalui saluran air.
Saat ini penduduk Gaza utara dan barat yang berjalan menuju selatan harus berada di kamp-kamp pengungsian yang sangat sempit. Hal itu juga mempercepat penularan penyakit menular yang dialami sejumlah orang.
Baca Juga: Daftar Makanan Alternatif Usai Ramai Boikot Produk Terafiliasi Penjajah Israel
“Di antara rendahnya tingkat akses terhadap air dan sanitasi yang layak, kepadatan penduduk yang ekstrim dan sebagian besar penduduk yang mengungsi ke tiga provinsi di wilayah selatan, mereka mempunyai lingkungan yang sangat kondusif bagi penyakit untuk menular,” ujar Michael Talhami, penasihat program strategis untuk infrastruktur penting dan layanan penting di Timur dan Tengah untuk Komite Internasional Palang Merah.
Daftar penyakit menular di Gaza
Cacar air
Berdasarkan data WHO per 10 November 2023, jumlah kasus cacar air di Gaza yang telah dilaporkan sebanyak 1.005 kasus. Penderita cacar air biasanya mengalami ruam dan demam yang gatal dan melepuh.
Biasanya cacar air menyerang anak-anak. Namun tak menutup kemungkinan dialami oleh orang dewasa.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Subang Mulai Terungkap, Berawal dari Pertemuan di Warung Pecel Lele