kievskiy.org

Konglomerat AS Minta Sumbangan ke Eks CEO Google untuk Perbaiki Image Penjajah Israel dan Menjelekkan Hamas

Ilustrasi bendera AS dan Israel.
Ilustrasi bendera AS dan Israel. /Reuters/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT - seorang crazy rich sekaligus konglomerat real estate AS, Barry Sternlicht memulai proyek perbaikan citra Penjajah Israel. Dia mengatakan, hal itu akan membantu penjajah Israel menjadi yang terdepan ketika dunia bereaksi terhadap pembantaian di Jalur Gaza.

Berdasarkan data dari situs Semafor, kampanye media yang digagasnya disebut Facts for Peace (Fakta untuk Perdamaian). Kampanye tersebut mencari donasi jutaan dolar AS (Puluhan juta rupiah) kepada puluhan nama besar dunia di media, keuangan, hingga teknologi.

"Opini publik pasti akan bergeser ketika adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati (Israel) saat ini di komunitas dunia", tuturnya dalam sebuah email yang meminta kontribusi orang-orang kaya tersebut.

Baca Juga: Bayi Ditemukan di Bawah Reruntuhan Gaza: Tertutup Debu di Pelukan Sang Ibu yang Telah Meninggal

Dorongan media yang dilakukan Barry Sternlicht bertujuan untuk mencap Hamas sebagai "organisasi teroris" yang bukan hanya musuh penjajah Israel, tetapi Amerika Serikat. Penggalangan dana itu ditargetkan menarik 50 juta dolar AS (Rp785,8 miliar) sumbangan pribadi, kemudian dipasangkan dengan kontribusi yang sesuai dari badan amal Yahudi.

Nantinya, dana yang terkumpul akan diberikan kepada media-media yang mendukung penjajah Israel dan menjelek-jelekkan kelompok Hamas Palestina. Penggalangan dana tersebut digerakkan oleh seorang crazy rich sekaligus konglomerat real estate AS, Barry Sternlicht.

Akan tetapi, sampai saat ini belum jelas berapa nominal yang telah disumbangkan kepada proyek konglomerat AS tersebut. Namun, kampanye itu dilaporkan telah mengumpulkan beberapa juta dolar AS.

Baca Juga: RS Al-Aqsa di Gaza Lumpuh: Pasien akan Segera Berakhir di Kuburan Massal dan Dunia Hanya Menyaksikan

Minta Sumbangan ke CEO Google

Berdasarkan data dari situs Semafor, kampanye media yang disebut Facts for Peace (Fakta untuk Perdamaian) itu mencari donasi jutaan dolar AS (Puluhan juta rupiah) kepada puluhan nama besar dunia di media, keuangan, hingga teknologi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat