kievskiy.org

Hamas Akan Bebaskan 50 Sandera dengan Imbalan 5 Hari Gencatan Senjata Total

Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaida.
Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaida. /X @Moqawamah_eng

PIKIRAN RAKYAT - Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan bahwa mereka siap membebaskan 50 sandera perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza, jika Israel Penjajah bersedia melakukan gencatan senjata total selama lima hari.

Bukan hanya itu, Hamas juga menginginkan jaminan agar semua bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai negara di dunia bisa diperbolehkan masuk ke Gaza. Hamas ingin pastikan tak ada serangan dalam bentuk apa pun selama bantuan disebar.

Pesan negosiasi itu disampaikan oleh juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida. Dia menegaskan bahwa pihaknya sudah memberi tahu mediator tentang kesiapan perilisan para sandera.

“Gencatan senjata harus mencakup gencatan senjata total dan mengizinkan donasi serta bantuan kemanusiaan di mana pun di Jalur Gaza,” katanya, dalam rekaman audio yang dipublikasikan lewat Telegram, Senin, 13 November 2023.

Baca Juga: Media Qatar Sorot Fatwa MUI Soal Boikot Produk Terafiliasi Israel, Endus Efek yang Signifikan

Selain itu, Abu Ubaida juga menagih janji Qatar sebagai mediator, untuk membebaskan 200 anak-anak serta wanita Palestina di penjara milik Israel Penjajah.

“Mediator Qatar telah melakukan upaya untuk membebaskan tahanan Israel dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita," ucapnya lagi.

Abu Ubaida menekankan, gencatan senjata yang diminta Hamas bukan sekadar formalitas, melainkan penghentian mutlak segala bentuk serangan dan permusuhan, sehingga orang-orang Palestina bisa mendapatkan bantuan dan penanganan kesehatan yang layak.

Dia menekankan bahwa agresi darat, laut, dan udara Israel yang terus membabi buta juga turut mengancam kehidupan para tahanan yang tak lain adalah warga mereka sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat