kievskiy.org

'Saya Membayar Israel untuk Bunuh Kerabat di Gaza', Kesedihan Warga AS dalam Gugatan Terhadap Joe Biden Cs

Warga Palestina berdiri di jalan setelah serangan Israel, di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 9 November 2023.
Warga Palestina berdiri di jalan setelah serangan Israel, di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 9 November 2023. /Reuters/Raneen Sawafta

PIKIRAN RAKYAT - Seorang warga negara AS, Laila al-Haddad telah kehilangan lima kerabatnya di Gaza sejak penjajah Israel melakukan pembantaian. Oleh karena itu, dia turut menggugat Joe Biden Cs dalam keterlibatannya membantu aksi genosida di Palestina.

Dia mengungkapkan kesedihannya, karena membayar pajak kepada AS yang digunakan untuk membiayai penjajah Israel. Uang tersebut pun telah membunuh sepupu dan bibinya.

"Saya membayar Israel untuk membunuh sepupu dan bibi saya, tidak ada dua cara untuk mengatasinya," kata Laila al-Haddad.

"Uang pajak saya yang melakukan itu, yang mengirim bom-bom itu ke Israel untuk membunuh keluarga saya. Jadi saya dan semua pembayar pajak Amerika lainnya merasa memiliki tanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah dan pejabat terpilih kami," tuturnya menambahkan.

Joe Biden Cs Digugat

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dituntut karena gagal mencegah dan membantu serta bersekongkol dengan genosida penjajah Israel di Gaza. Selain Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga turut digugat.

Gugatan tersebut dilayangkan melalui Keluhan federal (PDF) terhadap ketiga pejabat AS tersebut. Penggugat menuduh ketiganya gagal mencegah dan terlibat dalam genosida yang sedang dilakukan penjajah Israel.

Kelompok kebebasan sipil New York, Center for Constitutional Rights (CCR) mengajukan gugatan atas nama organisasi hak asasi manusia Palestina, warga Palestina di Gaza, dan warga AS dengan kerabat di daerah yang terkepung. Warga di jalur Gaza telah menghadapi lebih dari sebulan pembantaian tanpa henti penjajah Israel yang menerima dana dan senjata dari Pemerintah AS.

"Banyak pemimpin pemerintah Israel telah menyatakan niat genosida yang jelas dan menyebarkan karakterisasi yang tidak manusiawi terhadap orang-orang Palestina, termasuk 'hewan manusia'," tutur CCR dalam pengantar pengaduannya.

Mereka mengatakan, ketika 'pernyataan niat' dikombinasikan dengan 'pembunuhan massal' terhadap orang-orang Palestina, mengungkapkan bukti kejahatan genosida yang sedang berlangsung. Sejumlah sarjana hukum, kelompok hak asasi manusia, dan kemanusiaan juga menyebut tindakan penjajah Israel di Gaza sebagai genosida.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat