kievskiy.org

Penjajah Israel Minta Warga Gaza Pindah dan Cari Negara Baru

Asap dan nyala api berkobar setelah pasukan Israel menyerang sebuah menara pencakar langit di Kota Gaza, 7 Oktober 2023
Asap dan nyala api berkobar setelah pasukan Israel menyerang sebuah menara pencakar langit di Kota Gaza, 7 Oktober 2023 /Reuters/Ashraf Amra

PIKIRAN RAKYAT - Seorang menteri Israel dan anggota senior dari sayap kanan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Gaza tidak bisa dapat berdiri sebagai entitas independen, dan lebih baik jika penduduk Palestina di wilayah tersebut memilih untuk bermigrasi ke negara lain.

Bezalel Smotrich, selaku Menteri Keuangan yang memimpin salah satu partai nasionalis keagamaan dalam koalisi Netanyahu, menyatakan dukungannya terhadap seruan dua anggota parlemen Israel tersebut.

Ia mengusulkan agar negara-negara Barat menerima keluarga warga Gaza yang mengungkapkan keinginan untuk melakukan migrasi.

Komentar-komentar tersebut menyoroti kekhawatiran luas di kalangan negara-negara Arab bahwa penjajah Israel memiliki niat untuk mengusir warga Palestina dari tanah yang mereka harapkan akan menjadi dasar negara mereka di masa mendatang.

Baca Juga: Obrolan Megawati dan Kaesang di Acara Pengundian Nomor Urut Terungkap, PDIP: Gak Perlu Drama

Hal ini menciptakan ingatan akan pengusiran massal warga Palestina pada saat pendirian Israel tahun 1948.

Parahnya, Smotrich menganggap inisiatif emigrasi sukarela sebagai solusi kemanusiaan untuk penduduk Gaza setelah 75 tahun menghadapi pengungsian, kemiskinan, dan bahaya.

Dia juga menyatakan bahwa wilayah kecil seperti Jalur Gaza tanpa sumber daya alam tidak dapat bertahan sendiri, dan menegaskan bahwa Israel tidak akan lagi dapat menerima entitas independen di Gaza.

“Kami (Israel) tidak bisa lagi dapat menerima keberadaan entitas warga di Gaza,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat