kievskiy.org

Pemimpin Oposisi Israel Tuntut Netanyahu Mundur: Kepercayaan Rakyat Hancur di Tengah Perang

PM Israel, Benjamin Netanyahu.
PM Israel, Benjamin Netanyahu. /Reuters/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin oposisi penjajah Israel, Yair Lapid meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera mundur tanpa menunggu sampai akhir perang. Menurutnya, Benjamin Netanyahu sudah kehilangan kepercayaan rakyat Israel.

"Netanyahu harus segera pergi. Kami membutuhkan perubahan, Netanyahu tidak bisa tetap menjadi perdana menteri," ucapnya dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Israel N12, Rabu 15 November 2023.

"Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye panjang di bawah perdana menteri yang telah kehilangan kepercayaan rakyat," kata Yair Lapid menambahkan.

Empat hari setelah serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023, Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi lainnya, Benny Gantz, mengumumkan kesepakatan untuk membentuk "pemerintahan darurat" selama perang.

Yair Lapid mengatakan bahwa pada saat itu dia tidak bergabung. Dia menuduh para pemimpin penjajah Israel sebagai 'kegagalan yang tidak dapat diampuni' karena tidak mencegah serangan tersebut.

Akan tetapi, dia memimpin pemerintah koalisi penjajah Israel sebelum Benjamin Netanyahu kembali berkuasa dalam pemilihan tahun lalu. Sebelumnya, pria itu tidak menyerukan perdana menteri untuk mengundurkan diri sejak pertempuran pecah.

Dalam wawancaranya, Yair Lapid tidak menyerukan pemilihan ulang, melainkan mosi tidak percaya di parlemen yang akan memungkinkan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh anggota lain dari partai Likud Benjamin Netanyahu.

"Ini bukan waktunya untuk mengadakan pemilihan. Kita harus memilih rekonstruksi nasional dengan perdana menteri lain dari Likud," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Telegram, Likud segera menolak panggilan itu. Mereka mengatakan, proposal seperti itu dalam masa perang adalah hal yang "memalukan".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat