kievskiy.org

Rintihan Warga Gaza: Seolah Israel Berkata, Ada 'Berbagai Cara' untuk Mati

Seorang anak Palestina melihat roti yang dipanggang di oven kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023.
Seorang anak Palestina melihat roti yang dipanggang di oven kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. /REUTERS/Mohammed Salem REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Tak hanya pemboman yang membabi buta, warga Palestina di Jalur Gaza dilaporkan perang melawan kelaparan, rasa haus, dan kedinginan di tengah genosida berkepanjangan.

Maysara Saad, yang mengungsi bersama sembilan anaknya dari kota utara Beit Hanoon ke sebuah sekolah di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Younis mengatakan, saat ini warga Palestina, termasuk dirinya tengah berupaya melindungi anak-anak mereka dari kelaparan setelah rak-rak di pertokoan kosong akibat penjajahan pasukan Israel.

Ketakutan akan serangan bom kini berbanding lurus dengan kekhawatiran risiko kematian akibat kurangnya bahan makanan untuk dikonsumsi.

“Tidak ada apapun di toko, dan rak-raknya kosong. Kami terpaksa mengungsi dari rumah kami untuk melindungi anak-anak kami, namun kami juga tidak ingin mereka mati kelaparan,” katanya.

Baca Juga: Mayat Tergeletak di Mana-mana Usai Penjajah Israel Serang 2 Sekolah di Gaza Utara

Pria 59 tahun itu juga bercerita, ancaman musim dingin tak kalah mengerikan bagi warga Gaza, terutama anak-anak yang daya tahan tubuhnya mungkin tak sekuat orang dewasa.

“Semuanya tidak mungkin diperoleh dan, dengan datangnya musim dingin, menjaga kehangatan juga menjadi salah satu tanggung jawab kami,” kata Saad.

Sesaat dia berpikir dan menerka, mungkin apa yang ingin dikatakan penjajah Israel adalah 'banyak cara untuk mati' bagi warga Palestina yang berada di Jalur Gaza.

“Seolah-olah Israel mengatakan kepada kita bahwa jika kita tidak mati akibat pemboman tersebut, mereka akan membuat kita mati karena kehausan, kelaparan atau kedinginan. Ini adalah perang yang sangat kejam dan tidak memiliki rasa kemanusiaan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat