PIKIRAN RAKYAT - Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, Palestina menjadi salah satu target serangan. Tentara Israel berdalih, Hamas diduga memiliki pusat komando sekaligus tempat persembunyian di bawah bangunan Al Shifa.
Hamas membantah tuduhan Israel, dan menyebut bahwa rumah sakit terbesar di Gaza ini adalah tempat penampungan bagi warga sipil. Namun, tentara Israel terus berupaya keras untuk 'membuktikan' klaim itu.
Selain Al Shifa, Israel juga melancarkan serangan di Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Al Ahli. Lantas mengapa Israel menargetkan serangan di rumah sakit?
Baca Juga: Penjajah Israel: Kita Tak Tahu Anak-anak di Gaza Mati karena Apa
Penargetan rumah sakit bukanlah fenomena yang baru dalam perang Israel dan Palestina.
Dilansir dari Al Jazeera, penyerangan terhadap rumah sakit dapat mengganggu pelayanan medis kepada warga sipil. Hal ini lantas menimbulkan ketakutan dan teror.
Warga Palestina mulanya mengira rumah sakit lebih aman dibandingkan tempat tinggal mereka.
Namun dengan menargetkan rumah sakit, termasuk Al Shifa yang menampung 60.000 pengungsi, memungkinkan Israel memaksa warga Palestina untuk pergi ke wilayah selatan. Jika warga Palestina terdesak semakin jauh ke selatan, mereka kemungkinan dipaksa pindah ke Mesir.
Tak hanya itu, penyerangan terhadap rumah sakit juga dapat menghilangkan sumber daya seperti peralatan, pasokan medis, dan fasilitas yang dapat mendukung kekuatan lawan. Dengan demikian, lawan diharapkan akan lebih mudah untuk menyerah.