kievskiy.org

Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Harapan Dunia

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023. /Israel Defense Forces via Reuters

 

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri Rusia menyambut baik gencatan senjata penjajah Israel dan Hamas. Kesepakatan gencatan senjata juga dinilai sebagai langkah pejuang Hamas patuhi ketentuan perjanjian.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, hal ini tak cuma memungkinkan pertukaran tahanan, tetapi memungkinkan masuknya bantuan. Disampaikan pula bahwa hal tersebut merupakan terobosan terbesar dalam 47 hari terakhir.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berhadap agar perjanjian gencatan senjata di Gaza menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.

"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," kata dia.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

Perang berlanjut

Gencatan senjata disepakati melalui pemungutan suara pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Penjajah menyetujui gencatan senjata pada Rabu. Kendati rinciannya tidak dirilis, penjajah akan memperpanjang selama sehari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mengungkapkan, tak akan berhenti menyerang Palestina. Gencatan senjata, kata dia, cuma tindakan taktis yang dilakukan pihaknya agar seluruh sandara bebas.

"Kita sedang berperang," kata dia, "dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat