PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri Rusia menyambut baik gencatan senjata penjajah Israel dan Hamas. Kesepakatan gencatan senjata juga dinilai sebagai langkah pejuang Hamas patuhi ketentuan perjanjian.
Berdasarkan laporan Al Jazeera, hal ini tak cuma memungkinkan pertukaran tahanan, tetapi memungkinkan masuknya bantuan. Disampaikan pula bahwa hal tersebut merupakan terobosan terbesar dalam 47 hari terakhir.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berhadap agar perjanjian gencatan senjata di Gaza menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.
"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," kata dia.
Perang berlanjut
Gencatan senjata disepakati melalui pemungutan suara pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Penjajah menyetujui gencatan senjata pada Rabu. Kendati rinciannya tidak dirilis, penjajah akan memperpanjang selama sehari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mengungkapkan, tak akan berhenti menyerang Palestina. Gencatan senjata, kata dia, cuma tindakan taktis yang dilakukan pihaknya agar seluruh sandara bebas.
"Kita sedang berperang," kata dia, "dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai."