PIKIRAN RAKYAT - Direktur jenderal kantor media yang dikelola Hamas Ismail al-Thawaba mengungkapkan, korban tewas karena pembantaian yang dilakukan penjajah Israel terhadap bangsa Palestina melampaui 14.000 jiwa. Hal itu disampaikannya pada Selasa, 21 November 2023.
Dia mengungkapkan, 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan menjadi korban dalam genosida di Palestina. Adapun jumlah korban luka, kata dia, lebih dari 33.000 orang.
Selain itu, 6.800 orang dilaporkan hilang, termasuk 4.500 anak-anak dan perempuan yang tertimbun di bawah reruntuhan yang hancur akibat gempuran penjajah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan telah mengantongi dokumentasi yang menunjukkan penjajah melakukan serangan terhadap rumah sakit di Palestina. Dilaporkan Kantor Koordinasi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), dokumentasi itu diambil sejak 7 Oktober 2023.
"WHO telah mendokumentasikan 178 serangan kesehatan di Jalur Gaza yang mengakibatkan 22 korban jiwa dan 48 cedera di antara petugas kesehatan yang bertugas," demikian laporan terbaru OCHA, seperti dilihat pada Rabu.
Dalam laporan OCHA itu juga disebutkan, tank-tank penjajah mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, ratusan pasien dan staf dievakuasi pada Selasa ke rumah sakit di selatan Khan Younis. Evakuasi tersebut dilakukan menyusul adanya korban belasan orang atas serangan Israel ke rumah sakit yang didanai Indonesia itu.
Gencatan senjata
Melalui pemungutan suara pada Selasa malam hingga Rabu dini hari, penjajah Israel menyetujui gencatan senjata pada Rabu. Kendati rincian gencatan senjata tidak dirilis, penjajah akan memperpanjang selama sehari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.