kievskiy.org

Serangan Penjajah di Tepi Barat Menggila, Warga Palestina Terus Ditekan

Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023.
Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. /Reuters/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan penjajah Israel terus menggempur wilayah di Tepi Barat. Sejak 7 Oktober 2023, serangan yang dilakukan telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina.

Berdasarkan laporan jurnalis Al Jazeera, penjajah kepengin terus menekan warga Palestina di wilayah itu guna mencegah pembalasan atas kampanye militernya di Gaza. Kendati demikian, strategi itu dinilai bisa menjadi bumerang lantaran sikap di wilayah itu semakin keras.

Pada Jumat, 17 November 2023, pasukan penjajah menggerebek Rumah Sakit Al-Shifa. Petugas rumah sakit menyebut, 40 pasien tewas sejak 11 November 2023, termasuk di antaranya empat bayi prematur.

Berdasarkan kabar terbaru dari Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), serangan udara tengah malam di kawasan Nuseirat, Gaza tengah, telah menewaskan 20 orang. Serangan tersebut juga mengakibatkan sekira 140 orang terjebak di bawah reruntuhan.

"Pada 17 November, pihak berwenang Israel memberi tahu UNRWA bahwa mulai 18 November mereka akan mengizinkan masuknya 60.000 liter bahan bakar harian dari Mesir ke Gaza. Jumlah ini setara dengan 37 persen bahan bakar yang dibutuhkan badan tersebut untuk mendukung operasi kemanusiaan, termasuk distribusi makanan, dan pengoperasian generator di rumah sakit serta fasilitas air dan sanitasi," demikian laporan UNOCHA melalui situs webnya.

Serangan penjajah sejak kali pertama menyerang dilaporka telah menewaskan 11.180 jiwa, 7.700 di antaranya merupakan anak-anak dan perempuan. Korban luka pembantaian yang dilakukan penjajah mencapai lebih dari 28.200 orang.

Organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia menyebut, serangan penjajah itu merupakan genosida terburuk yang terjadi pada abad ini.

Kutuk pembantaian

Ketua Umum Pengurus Masjidilharam dan Masjid Nabawi Prof. Dr. Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau Syekh as-Sudais memberi dukungan terhadap bangsa Palestina. Hal itu disampaikannya dari mimbar Masjidilharam saat khotbah Jumat, 17 November 2023.

Dalam khotbahnya, Syekh as-Sudais dengan emosional mengutuk pembantaian yang dilakukan penjajah terhadap rakyat Gaza dan Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat