kievskiy.org

Kondisi Palestina Terkini: Penjajah Israel Keukeuh Lanjutkan Operasi di RS Al-Shifa

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach di Kota Gaza.
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach di Kota Gaza. /Reuters/Mohammed Al-Masri

PIKIRAN RAKYAT - Penjajah Israel menegaskan, akan terus melanjutkan operasi yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa Gaza, Palestina. Mereka keukeuh melakukannya karena berkeyakinan bahwa Hamas menggunakan fasilitas medis itu sebagai pangkalan militer maupun pusat komando.

Kendati demikian, pasukan penjajah Israel belum memberi bukti nyata atas tuduhan itu. Pada Jumat, 17 November 2023, Al Jazeera mengatakan, tentara itu telah mengatakan hal tersebut cukup lama, bahkan sebelum pembantaian ini.

Tentara penjajah berada di kompleks RS As-Shifa selama 3 hari berturut-turut. Krisis medis di bumi Palestina juga dilaporkan semakin parah, RS Indonesia menjadi yang terakhir menghentikan operasinya.

RS kehabisan layanan lantaran serangan penjajah yang tak berhenti, selain itu karena kekurangan pasokan medis, kehabisan tempat tidur untuk menampung pasien, membuat pasien dirawat di lantai RS. Tenaga medis juga melakukan prosedur secara manual lantaran kehabisan persediaan dan peralatan medis.

Kenyataan lain yang mesti dihadapi adalah kelaparan, belum ada bantuan yang disalurkan untuk wilayah utara Jalur Gaza.

Dalam sebuah video, tentara penjajah menunjukkan senjata otomatis, granat, amunisi, dan jaket antipeluru, ditemukan dari sebuah bangunan yang dirahasiakan di kompleks RS As-Shifa. Kendati demikian, penjajah tidak menyebutkan telah menemukan pintu masuk terowongan di fasilitas kesehatan itu, sebelumnya menuding Hamas membangun jaringan terowongan di bawah rumah sakit.

Anggota senior Hamas Ezzat El Rashq membantah pernyataan penjajah Israel itu. Dia menegaskan, penjajah telah melakukan kebohongan.

"Mereka (pasukan pendudukan Israel) telah membawa sejumlah senjata, pakaian dan peralatan dan kemudian menempatkan barang-barang tersebut di rumah sakit dengan cara yang tidak pantas," katanya, "kami telah berulang kali meminta komite dari PBB, Organisasi Kesehatan Dunia dan Palang Merah untuk memverifikasi kebohongan pendudukan."

Suasana mencekam

Dr. Ahmed El Mokhallalati, ahli bedah yang tengah bertugas di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa Gaza menceritakan kondisi di tempatnya bertugas. Para staf, pasien, dan pengungsi Palestina yang berlindung di rumah sakit itu, kata dia, ketakutan saat pasukan penjajah Israel menyerbu kompleks fasilitas medis tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat