kievskiy.org

MER-C Minta Jokowi Selamatkan Rumah Sakit Indonesia di Palestina: Aset Bangsa

Warga Palestina yang tewas akibat serangan penjajah Israel.
Warga Palestina yang tewas akibat serangan penjajah Israel. /Reuters/Raneen Sawafta

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia menyampaikan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. MER-C meminta agar Rumah Sakit Indonesia dan Jalur Gaza diselamatkan.

Dalam surat terbuka untuk Jokowi itu, MER-C menyampaikan kondisi yang terjadi di Palestina. Menurutnya, pembantaian yang dilakukan penjajahan Israel di Jalur Gaza membabi buta, permukiman warga, rumah ibadah, sekolah, hingga lokasi pengungsian dan fasilitas umum menjadi sasaran kebrutalan militer penjajah.

MER-C menyampaikan, warga Gaza saat ini hidup tanpa harapan, tanpa listrik, air, hingga bahan bakar di tengah pembantaian yang dilakukan penjajah tanpa mengindahkan kemanusiaan dan hukum-hukum internasional.

"Rumah Sakit Indonesia, aset bangsa Indonesia yang berada di Gaza bagian Utara yang dibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang pembangunannya dikerjakan oleh tangan anak-anak bangsa tak luput menjadi sasaran. Berbagai fitnah dan framing disebarkan Israel untuk melegitimasi serangan terhadap RS Indonesia," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Dr. Sarbini Abdul Murad via X, Sabtu, 11 November 2023.

Lembaga kemanusiaan itu juga mengungkapkan, tiga relawannya yang juga merupakan WNI, masih berada di Rumah Sakit Indonesia, menyalurkan bantuan. Rumah Sakit Indonesia, katanya, mencoba tetap bertahan dan beroperasional di tengah kegelapan dan keterbatasan obat-obatan, lantaran hal itu merupakan satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan.

"Untuk itu, sebagai perwakilan rakyat Indonesia, atas nama bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki aset Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza," tuturnya, "kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza."

Dampak pembantaian

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau OCHA melaporkan, pembantaian yang dilakukan penjajah Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menghancurkan lebih dari 41.000 tempat tinggal dan merusak lebih dari 222.000 lainnya. Sedikitnya 45 persen tempat tinggal di Gaza dilaporkan hancur atau rusak.

Pada Ahad, seorang wartawan yang diajak militer penjajah Israel melihat-lihat kondisi Kota Beit Hanoun di Gaza melaporkan, hampir tak ada bangunan layak huni yang masih tegak berdiri. Sebelum digempur, lebih dari 52.000 orang dilaporkan tinggal di kota tersebut.

Selain terhadap bangunan, gempuran penjajah juga membuat 625.000 siswa di Gaza tak bisa melanjutkan pendidikan hampir dari 2 per 3 jumlah fasilitas kesehatan primer tidak berfungsi, dan 53 ambulans rusak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat