PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengantongi dokumentasi yang menunjukkan penjajah Israel melakukan serangan terhadap rumah sakit di Palestina. Dilaporkan Kantor Koordinasi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), dokumentasi itu diambil sejak 7 Oktober 2023.
"WHO telah mendokumentasikan 178 serangan kesehatan di Jalur Gaza yang mengakibatkan 22 korban jiwa dan 48 cedera di antara petugas kesehatan yang bertugas," demikian laporan terbaru OCHA, seperti dilihat pada Rabu, 22 November 2023.
Dalam laporan OCHA, tank-tank Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, ratusan pasien dan staf dievakuasi pada Selasa ke rumah sakit di selatan Khan Younis. Evakuasi tersebut dilakukan menyusul adanya korban belasan orang atas serangan Israel ke rumah sakit yang didanai Indonesia itu.
Belum lama ini, beberapa saksi yang tinggal di dekat lokasi tersebut mengungkap peristiwa pengepungan Rumah Sakit Indonesia.
"Dari apa yang kami kumpulkan dari para saksi, sepertinya pasukan Israel akan mengulangi apa yang terjadi di Rumah Sakit Al-Shifa. Sepertinya akan ada upaya penyerbuan RS Indonesia. Inilah yang terjadi sekarang," demikian dilaporkan Al Jazeera, Senin.
Pada saat yang sama, generator Rumah Sakit Indonesia juga dimatikan, padahal fasilitas kesehatan itu masih mencoba memberi pelayanan kesehatan di Kota Gaza dan utara Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, dilaporkan lebih dari 13.300 orang menjadi korban genosida, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita.
Gencatan senjata
Melalui pemungutan suara pada Selasa malam hingga Rabu dini hari, penjajah Israel menyetujui gencatan senjata pada Rabu. Kendati rincian gencatan senjata tidak dirilis, penjajah akan memperpanjang selama sehari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.