PIKIRAN RAKYAT - Potay Suriyawt Jiwakanon (13), seorang siswa di Thailand meninggal usai dihukum oleh gurunya melakukan 100 kali squat jump atau lompat jongkok.
Hukuman itu diberikan oleh salah satu gurunya karena Potay tidak masuk sekolah selama tiga hari.
Potay tidak masuk sekolah selama tiga hari karena dia merasa tidak enak badan.
Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona Indonesia per 13 September 2020 Naik Jadi 218.382 Orang
Meski masih merasa tidak enak badan, bocah lelaki itu tetap datang ke sekolah dengan membawa surat keterangan sakit dari dokter sebagai bukti bahwa dirinya memang benar-benar sakit tiga hari sebelumnya.
"Namu salah satu guru di Sekolah Umum Thawaranukun malah memerintahkan Potay untuk melakukan 100 kali lompat jongkok," ucap Pamannya Pramot Eiamsuksai.
Keesokan harinya setelah mendapat hukuman dari gurunya, Potay tiba-tiba jatuh sakit lagi, karena kedua orang tuanya sedang ke luar rumah untuk bekerja, Potay langsung menelpon layanan darurat dengan kondisinya yang sudah melemah.
Baca Juga: PSBB Jakarta Besok Mulai, Anies: Bila Ditemukan Kasus Positif, Semua Kegiatan di Lokasi akan Ditutup
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Nahas, Bocah Ini Tewas karena Gagal Jantung Usai Dihukum Gurunya Lakukan 100 Kali Lompat Jongkok", saat layanan darurat datang paramedis kaget melihat bocah itu telah jatuh dan setelah dicek bocah itu telah meninggal di rumahnya.