kievskiy.org

Hamas Bebaskan 10 Warga Thailand dan 1 Warga Filipina, Kok Bisa?

Orang-orang menonton dari jendela saat tahanan Palestina dibebaskan meninggalkan penjara militer Israel, Ofer, di dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 24 November 2023.
Orang-orang menonton dari jendela saat tahanan Palestina dibebaskan meninggalkan penjara militer Israel, Ofer, di dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 24 November 2023. /REUTERS/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Hamas telah membebaskan 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina yang ditahan di Gaza. Namun pembebasan ini berdasarkan perjanjian terpisah dari kesepakatan gencatan senjata.

Sebelumnya, tentara Israel Penjajah dan kelompok Palestina saling bersepakat untuk membebaskan sandera dari masing-masing kubu. Sandera per 7 Oktober yang diambil Hamas ke Gaza dibebaskan, begitu pula tahanan penjara Israel Penjajah dari kalangan rakyat Palestina.

Juru bicara kementerian luar negeri di Qatar, Majed al-Ansari mengatakan, bahwa warga negara Thailand dan Filipina termasuk di antara 24 tawanan Hamas yang dibebaskan.

"Warga negara Thailand saat ini sedang dalam perjalanan keluar dari wilayah tersebut bersama Komite Palang Merah Internasional (ICRC)," ujarnya, sebagai mediator utama, pada Jumat, 24 November 2023.

Kesebelas orang itu sejatinya tidak tercakup dalam perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel Penjajah. Untuk itu, Qatar serta Mesir memediasi perjanjian terpisah dengan Hamas.

Jalur negosiasi dibuka ketika menteri luar negeri Thailand berkunjung ke Qatar pada tanggal 31 Oktober lalu. Timbulah perjanjian khusus dengan Hamas untuk membebaskan warga Thailand, serta para pejabat mereka dari sana. Warga negara Thailand diketahui sebagai kelompok orang asing terbesar yang ditawan.

Namun Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin sebelumnya mengatakan bahwa ia telah menerima konfirmasi pembebasan 12 warga negaranya dan bahwa pejabat kedutaan Thailand akan segera melakukan penjemputan.

Kelompok tersebut dibawa ke penyeberangan Rafah, Mesir, kemudian ke penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di sebelah timur. Mereka lalu diangkut ke tempat pemrosesan di pangkalan Angkatan Udara Hatzerim dan dibawa ke Pusat Medis Shamir, tenggara Tel Aviv.

“Saat ini, jenis kelamin dan nama orang Thailand tersebut belum diketahui,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand, dilihat dari X, Sabtu, 25 November 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat