PIKIRAN RAKYAT - Di tengah kesepakatan gencatan senjata oleh penjajah Israel dan Hamas, Khaled Loz mengungkapkan apa yang akan dilakukannya. Orang Palestina itu mengungkapkan, kepengin tidur.
"Itu hal pertama yang ingin saya lakukan," tutur Khaled, "saya bosan dengan pengeboman yang terus menerus."
Dia juga mengungkapkan, kepengin menyediakan air untuk rumahnya, menginginkan barang-barang masuk. "Bukan toko-toko yang kosong yang kami tak dapat menemukan apa yang dibutuhkan."
Khaled berujar, rumah keluarga Ibunya di Gaza dibom, sehingga tak mengetahui siapa saja yang tersisa. Dia juga bertanya-tanya ihwal keberadaan keluarganya itu. "Saya tidak tahu siapa yang syahid. Saya ingin mencari tahu paman saya, di mana mereka, ke mana mereka melarikan diri."
Disambut negara lain
Gencatan senjata itu disambut Kementerian Luar Negeri Rusia. Kesepakatan itu juga dinilai sebagai langkah pejuang Hamas patuhi ketentuan perjanjian.
Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Rabu, 22 November 2023, hal ini tak cuma memungkinkan pertukaran tahanan, tetapi memungkinkan masuknya bantuan. Disampaikan pula bahwa hal tersebut merupakan terobosan terbesar dalam 47 hari terakhir.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berharap, perjanjian gencatan senjata di Gaza menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.
"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," tuturnya.