kievskiy.org

Gencatan Senjata Israel-Hamas, Orang Palestina Akhirnya Bisa Tidur

Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Gaza, terlihat dari Israel selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 21 November 2023.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Gaza, terlihat dari Israel selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 21 November 2023. /Reuters/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah kesepakatan gencatan senjata oleh penjajah Israel dan Hamas, Khaled Loz mengungkapkan apa yang akan dilakukannya. Orang Palestina itu mengungkapkan, kepengin tidur.

"Itu hal pertama yang ingin saya lakukan," tutur Khaled, "saya bosan dengan pengeboman yang terus menerus."

Dia juga mengungkapkan, kepengin menyediakan air untuk rumahnya, menginginkan barang-barang masuk. "Bukan toko-toko yang kosong yang kami tak dapat menemukan apa yang dibutuhkan."

Khaled berujar, rumah keluarga Ibunya di Gaza dibom, sehingga tak mengetahui siapa saja yang tersisa. Dia juga bertanya-tanya ihwal keberadaan keluarganya itu. "Saya tidak tahu siapa yang syahid. Saya ingin mencari tahu paman saya, di mana mereka, ke mana mereka melarikan diri."

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.

Disambut negara lain

Gencatan senjata itu disambut Kementerian Luar Negeri Rusia. Kesepakatan itu juga dinilai sebagai langkah pejuang Hamas patuhi ketentuan perjanjian.

Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Rabu, 22 November 2023, hal ini tak cuma memungkinkan pertukaran tahanan, tetapi memungkinkan masuknya bantuan. Disampaikan pula bahwa hal tersebut merupakan terobosan terbesar dalam 47 hari terakhir.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berharap, perjanjian gencatan senjata di Gaza menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.

"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat