kievskiy.org

Israel Penjajah 'Haramkan' Warga Gaza Tampung Air Hujan, Ini Alasannya

Ilustrasi hujan.
Ilustrasi hujan. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Warga Palestina yang tinggal di West Bank (Tepi Barat), Gaza, 'diharamkan' untuk mengumpulkan air hujan. Selain menduduki West Bank, Israel penjajah juga telah menguasai pengumpulan air hujan dengan mengkriminalisasi penampungannya.

Menurut Amnesty International, undang-undang itu berasal dari 1967, ketika Israel penjajah menguasai semua sumber air di Tepi Barat. Undang-undang dan perintah militer di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT) telah membatasi warga Palestina untuk tidak hanya dapat mengumpulkan air dari sumber alami, termasuk hujan, tetapi juga dari mengekstraksi air dari sumber baru.

Sesuai Perintah Militer 158, pembangunan infrastruktur air baru oleh warga Palestina juga memerlukan izin dari tentara Israel penjajah. Menurut Amnesty International, dalam banyak kasus izin itu tidak mungkin didapatkan.

Warga Palestina tidak dapat mengebor sumur air baru, memasang pompa, atau mengubah sumur yang ada. Mereka juga ditolak akses ke Sungai Yordan dan mata air tawar, mengakibatkan lebih dari 180.000-200.000 warga Palestina di komunitas pedesaan di West Bank tidak memiliki akses ke air mengalir.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), bahkan daerah yang terhubung ke jaringan air dan sumber daya alam tidak memiliki akses ke air mengalir. Laporan telah mengindikasikan bahwa pemukim Israel penjajah yang tinggal bersama warga Palestina di West Bank, dalam beberapa kasus hanya seratus meter jauhnya, tidak menghadapi pembatasan dan kekurangan air. Beberapa bahkan menikmati kegiatan rekreasi air yang melibatkan kolam renang.

West Bank Rusak

Selain membatasi akses untuk merumuskan pasokan air baru, Amnesty International melaporkan bahwa Israel penjajah telah secara sistemik merusak mereka yang ada di West Bank.

Perusahaan air milik negara Israel penjajah, seperti Mekorot, telah menenggelamkan sumur dan menyadap mata air di West Bank yang diduduki untuk memasok penduduk mereka. Termasuk mereka yang tinggal di permukiman ilegal dengan air untuk keperluan domestik, pertanian, dan industri.

Mekorot memang menjual air ke utilitas air Palestina, tetapi jumlahnya ditentukan oleh otoritas Israel penjajah dan seringkali tidak terjangkau. Menurut Amnesty International, di beberapa wilayah Palestina, pengeluaran air dapat mencapai setengah dari pendapatan bulanan keluarga.

Menurut Global Waters, kurang dari 88 persen warga Palestina memiliki akses ke air dasar, yang tidak termasuk air sanitasi. Sekitar 95 persen air dari akuifer utama dikatakan tidak memenuhi standar untuk konsumsi manusia, membuat warga Palestina terbatas atau bahkan tidak memiliki akses karena pipa yang memburuk serta kriminalisasi yang terkait dengan penggalian sumur dan pengumpulan air hujan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat