kievskiy.org

Sandera Hamas Pulang dalam Kondisi Sehat dan Bahagia, Keluarga: Di Luar Ekspektasi

Pekerja Thailand yang disandera Hamas dan kemudian dibebaskan, berpose bersama anggota misi Thailand setelah pemeriksaan kesehatan, di Tel Aviv, Israel, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 25 November 2023.
Pekerja Thailand yang disandera Hamas dan kemudian dibebaskan, berpose bersama anggota misi Thailand setelah pemeriksaan kesehatan, di Tel Aviv, Israel, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 25 November 2023. /Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout melalui REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian luar negeri Thailand mengonfirmasi pada Sabtu, 25 November 2023, 10 sandera Thailand telah dibebaskan Hamas dan akan dikembalikan kepada mereka sesegera mungkin.

Kepulangan tersebut tepatnya setelah para sandera menjalani pemeriksaan kesehatan di Israel. Sementara itu, 20 warga Thailand masih ditahan Hamas di Gaza, sebab kesepakatan pertukaran tawanan dilakukan selama bertahap sejak Jumat, 24 November 2023.

Di antara genosida oleh Israel Penjajah yang telah menewaskan sekitar 15.000 orang Palestina, keterkejutan datang dari keluarga sandera Hamas. Kendati banyak korban berjatuhan dari pihaknya, Hamas disebut memperlakukan sandera seperti tamu istimewa.

Keterangan didapat dari Roongarun Wichanguen, saudara perempuan Vetoon Phoome (33), sandera Thailand berusia 33 tahun. Dia mengaku terkejut saat melihat kondisi saudara laki-lakinya dalam panggilan video.

Pasalnya, kondisi fisik dan psikis Vetoon Phoome dalam keadaan baik. Dia bahkan mengatakan saudaranya tidak seperti tawanan yang dikurung di terowongan, sebagaimana pemberitaan banyak beredar.

"Wajahnya begitu bahagia dan dia tampak baik-baik saja. Dia bilang dia tidak disiksa ataupun dilecehkan. Dia bahkan mengaku diberi makan dengan baik. Dia diurusi dan dijaga dengan begitu baik (oleh Hamas). (Dari ceritanya) sepertinya dia tinggal di suatu rumah, bukan terowongan," kata Wichanguen.

"Ini di luar ekspektasi saya. Saya kira dia termasuk ke dalam 16 orang yang (katanya) ditembak mati, keluarga kami sangat sedih. Tapi saat mereka memulangkan jasad-jasad (16 orang) dia tidak ada di sana," ujarnya, dikutip dari Barrons's, Minggu, 26 November 2023.

Dia mengatakan keterkejutannya berdasar pada narasi-narasi yang terbangun di media massa. Namun kini keluarga sudah bisa bernapas dengan lega.

"Saya sangat bahagia sekarang karena tadinya saya kira nihil harapan, dia adalah sandera, mengira dia disiksa atau dibunuh di terowongan, tapi ternyata harapan itu mendadak datang," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat