PIKIRAN RAKYAT - Asalnya disepakati lima hari, kini Hamas dan Israel Penjajah memutuskan untuk mengganti pernjanjian menjadi tujuh hati gencatan senjata.
Hari pertukaran tawanan antara kedua pihak itu diperpanjang sebanyak dua hari, minimal 24 jam. Baik Hamas maupun Israel Penjajah telah merilis pengumuman resminya, hanya beberapa menit sebelum perjanjian berakhir.
Kamis, 30 November 2023, Militer Israel mengatakan bahwa jeda sementara pertempuran di Jalur Gaza akan dilanjutkan. Hal ini mempertimbangkan pertukaran sandera yang ditengahi Qatar berjalan lancar sejauh ini.
“Keputusan ini mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian," ucap keterangan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 30 November 2023.
Hamas di kesempatan lain, mengatakan bahwa kesepakatan sudah mufakat, yaitu perpanjangan gencatan senjata sementara yang dimulai sejak hari Jumat lalu, 24 November 2023.
Artinya, gencatan senjata setidaknya masih akan berlangsung hingga 24 jam berlalu hari ini, 30 November 2023.
Qatar si penengah mengatakan, perjanjian itu diperpanjang dengan ketentuan yang sama seperti sebelumnya, yaitu Hamas membebaskan 10 sandera Israel setiap hari dengan imbalan 30 tahanan Palestina.
Baca Juga: Raja Yordania Abdullah II Tolak Pemisahan Tepi Barat dari Jalur Gaza
Timbul Masalah
Hingga satu jam terakhir, prospek perpanjangan ini masih belum pasti. Pasalnya, kedua belah pihak berselisih soal daftar baru tawanan Israel yang akan dibebaskan dari Gaza per hari ini.