kievskiy.org

Rencana Israel Penjajah Pindahkan Warga Palestina ke Kongo

Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu saat menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 10 Desember 2023.
Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu saat menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 10 Desember 2023. / REUTERS/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT – Israel penjajah dilaporkan diam-diam menggelar pertemuan dengan pemerintah Kongo dan sejumlah negara lain terkait peluang pemindahan pengungsi Palestina dari wilayah Gaza. Padahal, rencana pemindahan pengungsi penjajahan yang dilakukan Isarel ke wilayah lain ditolak negara-negara sekutu.

Zman Israel kantor berita berbahasa Ibrani dari The Times of Israel, memperoleh informasi bahwa koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah menjalankan kontak-kontak rahasia dengan Kongo untuk menerima jutaan pengungsi dari Gaza. Selain itu, sejumlah negara juga dikabarkan telah dihubungi.

"Saat ini Kongo bersedia menerima pengungsi, dan kami sedang berbicara dengan negara-negara lain," ungkap seorang sumber senior dalam kabinet keamanan.

Pernyataan tersebut sejalan dengan komentar Menteri Intelijen Gila Gamliel di hadapan anggota parlemen Israel di Knesset pada Selasa 2 Januari 2024. Gamliel menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan Hamas di Gaza akan runtuh setelah perang, menciptakan kekosongan pemerintahan dan ketergantungan penduduk sipil pada bantuan kemanusiaan. Dia juga menyoroti bahwa migrasi sukarela merupakan solusi yang perlu didukung oleh dunia.

Baca Juga: Israel Penjajah Akui Niat 'Sapu Bersih' Etnis Palestina, Joe Biden Kena Getahnya

"Masalah Gaza bukan hanya masalah kita (Israel). Dunia harus mendukung imigrasi kemanusiaan, karena itulah satu-satunya solusi yang saya tahu," kata Gamliel merujuk pada pemindahan warga Gaza ke kawasan lain yang diketahui Kongo.

Menurut Program Pangan Dunia, Kongo memiliki tingkat ketimpangan kesejahteraan yang sangat tinggi, dengan 52,5 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, Gaza menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam berapa dekade terakhir akibat penindasan yang dilakukan Israel penjajah di wilayah Jalur Gaza.

Perwakilan permanen Israel untuk PBB sekaligus anggota partai Likud pendukung Netanyahu, Danny Danon, mengungkapkan dukungannya terhadap rencana tersebut. Dia merupakan salah satu pendukung utama rencana untuk mendorong warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.

Selasa 2 Januari 2024, Danon menyampaikan rencana lima langkahnya untuk mengatasi masalah pengungsi Palestina dalam sebuah konferensi di Knesset. 5 langkah tersebut yakni demobilisasi, membentuk zona buffer keamanan, kehadiran Israel di perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, migrasi sukarela, dan menghilangkan atmosfer teroris.

Pada November, ia menerbitkan sebuah op-ed bersama anggota Knesset Yesh Atid Ram Ben Barak di Wall Street Journal di mana keduanya merinci rencana pemindahan Palestina untuk pertama kalinya, meminta "negara-negara di seluruh dunia untuk menerima jumlah terbatas keluarga Gaza yang telah menyatakan keinginan untuk pindah." Ben Barak kemudian tampaknya mencabut pernyataannya, mengklaim bahwa dia "belum sepenuhnya dipahami."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat