kievskiy.org

Save the Children Sebut 10.000 Anak Palestina Terbunuh Selama 100 Hari Genosida Israel Zionis

Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023.
Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 10.000 anak telah terbunuh oleh serangan darat dan udara Israel zionis di Gaza dalam waktu 100 hari sejak perang meletus pada Oktober 2023.

Save the Children mengatakan dari 10.000 anak yang terbunuh oleh genosida Israel, terdapat ribuan lainnya yang hilang diduga terkubur dalam reruntuhan bangunan.

Data terbaru Kementerian Kesehatan di Gaza menunjukkan lebih dari 10.000 dari 1,1 juta anak di Gaza - satu per dari total populasi anak - telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023. Perang telah berlansung selama 100 hari pada Minggu, 14 Januari 2024.

Baca Juga: Bandung Estetik Ketika Habis Hujan atau Sekadar Romantisisme Fenomena Alam

"Anak-anak di Gaza yang selamat dari kekerasan mengalami kengerian yang tak terucapkan, termasuk cedera yang mengubah hidup, luka bakar, perawatan medis yang minim, dan kehilangan orangtua, serta orang-orang tercinta lainnya," kata Save the Children.

"Mereka terpaksa melarikan diri dari kekerasan, seringkali berulang kali, tanpa tempat yang aman untuk dituju dan menghadapi teror yang masa depannya tidak pasti," sambungnya.

Sekitar 1.000 anak di Gaza kehilangan salah satu atau kedua kakinya, banyak di antara mereka yang diamputasi tanpa obat bius, dan memerlukan perawatan medis seumur hidup.

Kelompok hak asasi manusia kemudian menyoroti beberapa dari banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Israel di wilayah kantong yang terkepung, termasuk penghancuran atau kerusakan 370 sekolah, serangan terhadap 94 rumah sakit dan fasilitas kesehatan dan seluruh populasi anak di Gaza tidak diberi akses terhadap bantuan kemanusiaan yang memadai.

Direktur Save the Children untuk wilayah pendudukan Palestina, Jason Lee, mengatakan "Setiap hari tanpa gencatan senjata yang pasti, rata-rata 100 anak terbunuh. Tidak ada pembenaran apapun untuk membunuh anak-anak. Situasi di Gaza sangat buruk dan merusak kemanusiaan kita bersama."

“Selama hampir 100 hari, anak-anak telah menanggung akibat dari konflik yang tidak mereka ikuti. Mereka ketakutan, terluka, cacat, dan terpaksa mengungsi. Satu persen dari populasi anak-anak di Gaza telah terbunuh oleh pemboman dan operasi darat Israel. Yang lain berisiko terbunuh karena kelaparan dan penyakit karena kelaparan semakin dekat. Bagi anak-anak yang selamat, dampak mental yang ditimbulkan dan kehancuran infrastruktur termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit telah menghancurkan masa depan mereka," sambungnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat