kievskiy.org

Nenek di Gaza Ditembak Mati Penembak Jitu Israel Penjajah saat Sang Cucu Kibarkan Bendera Putih

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Seorang penembak jitu Israel menembak mati seorang nenek Palestina kala cucunya memegang bendera putih. Pembunuhan itu terjadi pada saat mereka berusaha melarikan diri dari Kota Gaza ke "zona aman" di wilayah selatan.

Hala Rashid Abd al-Ati sedang berjalan dengan beberapa warga Palestina lainnya ketika mereka berusaha melarikan diri dari lingkungan al-Rimal di Kota Gaza pada 12 November 2023. Sementara tangannya saling bertautan dengan cucunya yang mengibarkan bendera putih.

Menurut rekaman yang beredar, ketika wanita itu melewati jalan raya yang terhubung dengan Jalan al-Wihda, dia ditembak mati oleh satu peluru yang ditembakkan oleh seorang tentara Israel.

Orang yang merekam kejadian dari gedung terdekat, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan, dapat terdengar mengatakan: "Wanita itu tertembak. Para (pasukan Israel) menembak wanita itu".

Dalam rekaman itu, seorang pria Palestina dari kelompok tersebut terlihat berlari ke arah Hala Rashid Abd al-Ati untuk memeriksa kesehatannya. Sedangkan cucunya yang berusia lima tahun, Taim, berlari ke orang yang lewat untuk keselamatan.

Menurut keluarga, peluru itu ditembakkan dari daerah tentara Israel penjajah berada. Anggota keluarga yang masih hidup, yang sekarang tersebar di Jalur Gaza yang dilanda perang, mengatakan bahwa keputusan untuk mengambil rute itu keluar dari Kota Gaza datang setelah mereka telah berhubungan beberapa kali dengan Palang Merah.

Setelah serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan, Palang Merah bersama dengan beberapa negara regional lainnya dan Amerika Serikat mulai bekerja dengan Israel penjajah untuk menciptakan "zona aman" yang memungkinkan warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara ke bagian selatan daerah kantong.

Sarah Bassem Khres, salah satu putri Abd al-Ati, mengatakan bahwa sehari sebelum keluarga mereka meninggalkan rumah, pasukan Israel penjajah telah mengepung lingkungan mereka, menempatkan tank dan penembak jitu di daerah pemukiman padat penduduk.

"Kami terbangun oleh suara jeritan dan orang-orang menangis... setelah dua jam dikelilingi oleh tank, kami menelepon Palang Merah untuk membantu kami mencoba mengungsi," katanya, Rabu 10 Januari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat