kievskiy.org

99 Hari Genosida Israel Penjajah, Gaza Dihitamkan Lagi: Gempuran Berlangsung di Berbagai Wilayah

Asap mengepul di Gaza utara, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel penjajah dan kelompok Islam Palestina, Hamas.
Asap mengepul di Gaza utara, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel penjajah dan kelompok Islam Palestina, Hamas. /Reuters/Amir Cohen

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah lagi-lagi menggempur Gaza pada Sabtu 13 Januari 2024. Pembantaian itu terjadi ketika wilayah Palestina menderita di bawah situasi kemanusiaan yang mengerikan, dan bergulat dengan pemadaman telekomunikasi.

Sabtu 13 Januari 2024 juga menandakan genosida di Gaza telah mencapai hari ke-99. Kekhawatiran konflik melebar pun telah tumbuh, setelah pasukan AS dan Inggris menyerang kelompok pro Hamas, Houthi, di Yaman.

AS dan Inggris membombardir Yaman, dengan dalih sebagai balasan dari serangan terhadap pengiriman Laut Merah. AS mengatakan, serangan udara yang ditujukan ke Yaman merupakan langkah untuk melemahkan Houthi.

Saksi mata melaporkan, pemboman Israel penjajah di Gaza terjadi pada pagi hari. Sehari sebelumnya, serangan dan penembakan juga telah menghantam daerah-daerah antara kota-kota selatan Gaza, Khan Yunis dan Rafah. Wilayah itu penuh sesak dengan orang-orang yang telah melarikan diri dari utara.

Semua layanan internet dan telekomunikasi di Gaza terputus pada Jumat 12 Januari 2024, sebagai akibat dari pemboman Israel. "Gaza dihitamkan lagi!" kata operator utama, Paltel. 

Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa gangguan itu meningkatkan tantangan dalam "menjangkau yang terluka secepat mungkin".

Pemboman tanpa henti Israel penjajah di Gaza telah menewaskan sedikitnya 23.708 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Pemblokiran Bantuan Secara Sistematis

Kepala badan bantuan PBB OCHA untuk wilayah Palestina yang diduduki mengatakan bahwa Israel penjajah terus-menerus memblokir konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza utara.

"Mereka sangat sistematis dalam tidak mengizinkan kami mendukung rumah sakit, yang merupakan sesuatu yang mencapai titik tingkat tidak manusiawi yang bagi saya berada di luar pemahaman," tutur Andrea De Domenico.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat