kievskiy.org

Palestina dalam Ancaman, Arab Saudi-Israel Bisa Berdamai Jika Menantu Trump Berhasil

ILUSTRASI bendera Palestina, Arab Saudi, dan Israel
ILUSTRASI bendera Palestina, Arab Saudi, dan Israel /Kolase pixabay dan pexels Kolase pixabay dan pexels

PIKIRAN RAKYAT - Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi menegaskan posisinya mendukung kemerdekaan Palestina dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB pada Rabu 23 September 2020.

Namun, sepertinya sikap Kerajaan Arab Saudi itu takkan bertahan lama karena sang putra mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) semakin dekat dengan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner.

Hubungan MBS-Jared Kushner seolah tak terganggu berbagai persoalan, bahkan oleh badai kasus yang akhir-akhir ini menghantam Putra Mahkota Arab Saudi tersebut.

Baca Juga: Skema Bayern Munchen saat Hampir Tumbang oleh Sevilla, Langkah Ini Berbuah Trofi UEFA Super Cup

Dalam pertemuan di PBB, Raja Salman mengatakan dirinya akan tetap mendukung Prakarsa Perdamaian Arab 2002, sebuah pakta negara-negara Arab mengenai perdamaian Israel-Palestina.

"Prakarsa ini menyediakan dasar yang menyeluruh dan solusi bagi konflik Arab-Israel untuk memastikan warga keturunan Palestina mendapatkan hak legitimasinya," kata Raja Salman dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

"Yang terdepan ialah mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," imbuhnya dengan tegas.

Baca Juga: Skema Bayern Munchen saat Hampir Tumbang oleh Sevilla, Langkah Ini Berbuah Trofi UEFA Super Cup

Sayangnya, Pangeran Mohammed bin Salman yang memegang kendali de facto tak kelihatan mau memperjuangakn hal ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat