kievskiy.org

Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

Korban konflik Gaza
Korban konflik Gaza /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah gambar dari satelit memperlihatkan bagaimana keadaan Gaza. Operasi yang dilakukan Israel Defense Force (IDF) menciptakan Realitas baru yang akan mempengaruhi wilayah tersebut selama bertahun-tahun.

Dilansir dari haaretz.com. Tindakan yang paling dramatis yang dilakukan oleh Israel pada perang ini adalah pengusiran ratusan ribu warga Gaza dan penghancuran sebagian besar Jalur Gaza. Banyak yang menggambarkan pemandangan di Gaza utara seperti “setelah dijatuhi bom atom”, kata salah satu wartawan Haaretz setelah mengunjungi Gaza utara.

Memperkirakan kehancuran yang terjadi secara akurat menjadi tugas yang menantang karena fog of war– ketidakpastian situasi di zona perang– dan pembatasan jurnalis oleh IDF. Namun, peta kehancuran dapat dibuat dengan menggunakan data dari satelit, yang menunjukkan setidaknya setengah dari semua bangunan di Jalur Gaza telah rusak atau hancur, menurut peneliti dari Amerika.

Sebagian besar kehancuran terjadi di utara, tetapi pertempuran sengit juga terjadi di selatan, seperti yang terlihat dalam data satelit. Sekitar 1,7 juta warga Gaza telah meninggalkan rumah mereka selama perang, dan sebagian besar dari mereka sekarang berada di selatan. PBB mengatakan, tenda-tenda pengungsian telah didirikan di sepanjang perbatasan Mesir. Telah terbentuk gerakan kemanusiaan, keamanan, dan diplomatik yang baru, yang akan mempengaruhi Gaza untuk beberapa tahun kedepan.

Laporan perang ini menegaskan luasnya cakupan kehancuran yang terjadi: rumah-rumah, bangunan komersil, pengolahan air dan limbah, fasilitas medis, sekolah, universitas, tempat ibadah, pabrik makanan dan pusat pertolongan. Jalan, situs arkeologi dan pemakaman juga mengalami kerusakan.

Sekitar 2.3 juta warga Palestina yang berada di Gaza tinggal di bagian utara. Tetapi hal ini berubah setelah kejadian 7 Oktober, dengan serangan balasan yang dilakukan Israel terhadap Hamas yang telah melakukan serangan mematikan di bagian selatan Israel. Salah satu gerakan IDF adalah memerintah warga yang berada di bagian utara Gaza untuk pindah menuju ke selatan.

Ada lima pembagian wilayah di Jalur Gaza sebelum perang terjadi yaitu, Gaza Utara dengan populasi sekitar 444.000 jiwa, Kota Gaza dengan populasi sekitar 749.000 jiwa, Pusat Jalur Gaza dengan populasi sekitar 319.000 jiwa, Khan Yunis dengan populasi sekitar 439.000 jiwa, dan Rafah dengan populasi sekitar 275.000 jiwa.

Ratusan ribu orang dengan cepat pergi mengungsi. Serangan militer Israel yang agresif terus berlanjut tanpa henti kecuali saat gencatan senjata pada bulan November untuk melakukan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Dalam peta yang bisa di akses di haaretz.com, terlihat dampak dari serangan dan bombardir yang dilakukan oleh IDF pada Jalur Gaza. Peta yang dihasilkan oleh satelit memperlihatkan daerah yang mengalami kerusakan atau hancur. Peta tersebut menampilkan apa yang dikatakan oleh warga Gaza dan personil PBB selama perang: “Tidak ada tempat aman.”.(SA)***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat