PIKIRAN RAKYAT - Parlemen Hungaria telah memberikan lampu hijau bagi aksesi Swedia ke NATO, sebuah langkah yang dianggap sebagai tonggak sejarah dalam keamanan Euro-Atlantik. Hampir dua tahun setelah Swedia mengajukan permohonan bergabung dengan aliansi militer tersebut, keputusan ini disambut dengan antusiasme oleh Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson.
Dalam pernyataannya setelah pemungutan suara di Budapest pada hari Senin 26 Februari 2024, Kristersson menyebut langkah tersebut sebagai "hari bersejarah". Ia menegaskan kesiapan Swedia untuk turut bertanggung jawab dalam menjaga keamanan wilayah Euro-Atlantik.
"Momen ini adalah langkah pulang bagi Swedia. Selama 200 tahun, kami telah mempertahankan netralitas dan ketidakberpihakan militer. Namun, dengan bergabungnya kami ke dalam NATO, kami akan menyongsong masa depan dengan serius, sambil tetap menjaga keamanan dan kebebasan bersama dengan negara-negara anggota lainnya," ungkap Kristersson seperti yang dilaporkan oleh The Guardian.
Kristersson juga menyoroti pentingnya langkah ini bagi kawasan Nordik. Dengan Swedia bergabung, negara-negara Nordik akan memiliki pertahanan bersama untuk pertama kalinya dalam 500 tahun.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengapresiasi langkah ini, menyatakan bahwa keanggotaan Swedia akan membuat aliansi semakin kuat dan lebih aman.
Proses menuju keanggotaan Swedia dalam NATO tidaklah mudah, terutama dengan adanya tegangan diplomatik dengan anggota NATO lainnya seperti Turki dan Hungaria. Namun, pertemuan antara Kristersson dan rekanannya dari Hungaria, Viktor Orban, menunjukkan komitmen mereka untuk mengatasi perbedaan dan memperkuat kerja sama.
Kedua negara bahkan menandatangani perjanjian militer baru, dengan Swedia berjanji untuk menjual empat pesawat Gripen baru untuk menambah armada yang telah dimiliki oleh Hungaria.
Dengan disetujuinya aksesi Swedia ke NATO oleh Parlemen Hungaria, langkah berikutnya adalah pengiriman keputusan tersebut ke presiden sementara Hungaria, Laszlo Kover, untuk ditandatangani sebelum dikirim ke Departemen Luar Negeri AS di Washington.
Keputusan ini menjadi momen penting bagi Swedia, menandai perubahan signifikan dalam kebijakan keamanannya dan menambah kuatnya aliansi NATO di kawasan Baltik. Kristersson menegaskan bahwa proses ini merupakan pencapaian bersama dari pemerintahan yang berbeda, dan bahwa perayaan sejati dapat terjadi ketika Ukraina meraih kemerdekaannya.***