kievskiy.org

Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Disorot Dunia: Mahal dan Berisiko Abaikan Batas Anggaran

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. /Antara/Dhemas Reviyanto

PIKIRAN RAKYAT - Program makan siang dan susu gratis yang dijanjikan oleh paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kembali disorot oleh dunia. Salah satu media asing bernama Financial Post membahasnya dalam judul Free Milk and Cash Gifts Raise Risks to Indonesia and Thailand Ratings (Susu Gratis dan Hadiah Uang Tunai Meningkatkan Risiko Terhadap Peringkat Indonesia dan Thailand).

Financial Post menuliskan bahwa pemimpin Indonesia yang baru memiliki risiko untuk mengabaikan batasan anggaran demi memenuhi janji kampanye tersebut. Sikap itu pun dapat berdampak pada peringkat investasi Indonesia.

“Kemungkinan besar Presiden Indonesia berikutnya, Prabowo Subianto berencana untuk memberikan makanan dan susu gratis kepada lebih dari 80 juta anak sekolah di seluruh negeri untuk memerangi kemiskinan ekstrem dan terhambatnya pembangunan fisik,” kata keterangan yang dituliskan Financial Post, dikutip pada Kamis, 29 Februari 2024.

Menurut apa yang ditulis Financial Post, program makan siang gratis itu terbilang mahal.

Baca Juga: Harga Beras Saat Ini Menyulitkan Orang Kecil

“Proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp120 triliun rupiah (7,7 miliar US Dollar) pada tahun pertama, sebelum meningkat menjadi Rp450 triliun rupiah per tahun pada tahun 2029,” ujarnya.

Dengan begitu, Financial Post mengatakan program makan siang dan susu gratis milik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming itu akan meperlebar defisit fiskal.

“Makan gratis diperkirakan akan memperlebar defisit fiskal hingga mencapai 2,8 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2025 dari proyeksi 2,29 persen pada tahun ini dan setelah mencapai titik terendah dalam 12 tahun pada tahun 2023,” tutur keterangan dalam media Kanada tersebut.

Kata Pakar Soal Makan Siang Gratis

Dalam judul berita yang sama, Financial Post turut mencantumkan pendapat dari pakar eknomi. Menurut ekonom senior di Natixis SA, Trinh Nguyen, program makan siang dan susu gratis itu tampak susah untuk dipertahankan.

“Program seperti ini sulit untuk dipertahankan. Anda tidak bisa terus menerus mensubsidi konsumsi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat