PIKIRAN RAKYAT - Jumlah korban tewas akibat pembantaian Israel penjajah di Gaza telah melampaui 30.000 orang. Angka tersebut diumumkan Kementerian Kesehatan Palestina seiring dengan serangan terbaru Israel penjajah.
Kelompok bantuan internasional, Oxfam pun bereaksi terhdap serangan tersebut dan mengaku terkejut. Apalagi, pada saat ini Gaza tengah dilanda krisis kelaparan.
"Israel sengaja menargetkan warga sipil setelah membuat mereka kelaparan adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan kemanusiaan kita," ujarnya.
"Risiko genosida itu nyata," ucap Oxfam menambahkan.
Seorang warga Palestina berusia 30 tahun yang selamat dari serangan itu, Ammar Helo mengatakan bahwa dia masih akan turun setiap kali truk bantuan tiba, meskipun ada risiko terhadap nyawanya.
"Kami tidak punya roti, kami tidak punya tepung, kami telah makan makanan hewani," katanya.
Orang-orang yang selamat juga mengatakan bahwa bahkan pakan ternak hampir habis di utara.
"Saya bersumpah, seluruh Gaza hancur, saya bersumpah gempa bumi dari Tuhan akan lebih baik," ucapnya,
Pembantaian Terbaru Israel Penjajah
Setidaknya 104 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka ketika pasukan Israel penjajah menembaki orang-orang di sebuah konvoi bantuan di Jalan al-Rasheed Kota Gaza pada Kamis, 29 Februari 2024. Kementerian kesehatan Palestina menyebut insiden itu sebagai "pembantaian".