kievskiy.org

Menteri Israel Penjajah Desak Bulan Ramadhan Dihapus

Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Masjid Al Aqsa, Yerusalem. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Menteri ekstremis Israel penjajah mendesak agar Ramadhan dihapus. Seruan itu disampaikan Menteri sayap kanan Israel penjajah beberapa hari menjelang bulan suci bagi umat Islam, kala negaranya terus mengobarkan pembantaian di jalur Gaza.

Menteri Kebudayaan Israel penjajah, Amihai Eliyahu mengatakan bahwa potensi ketegangan selama Ramadhan 2024 di wilayah yang hancur dan Tepi Barat yang diduduki harus diabaikan.

"Apa yang disebut bulan Ramadhan harus dihapuskan, dan ketakutan kita pada bulan ini juga harus dihapuskan," katanya kepada Radio Angkatan Darat, Jumat 1 Maret 2024.

Amihai Eliyahu adalah anggota partai ekstremis sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), yang telah digambarkan sebagai fasis dan anti Arab.

Partai ini dipimpin oleh Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional ekstremis yang telah menyerukan pengusiran warga Palestina dari Gaza dan pembangunan permukiman ilegal Israel penjajah di wilayah tersebut. Dia juga menyerukan penembakan wanita dan anak-anak Palestina, karena Israel penjajah terus melancarkan serangan militernya yang mematikan.

Amihai Eliyahu yang telah menjadi Menteri Kebudayaan sejak 2022, telah membuat pernyataan kekerasan serupa di tengah genosida militer Israel penjajah di Gaza. Pada November 2023, politisi ekstremis itu mengatakan bahwa penggunaan senjata nuklir adalah pilihan bagi tentara Israel penjajah.

Dia juga pernah mengatakan bahwa Gaza tidak memiliki hak untuk hidup.

Dikecam AS

Pernyataan Amihai Eliyahu itu pun dikecam oleh Dewan Hubungan Muslim-Amerika (CAIR). Mereka juga telah mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengutuk kata-kata Menteri ekstremis Israel penjajah tersebut.

"Sekali lagi, seorang pejabat pemerintah Israel telah secara terbuka membuat pernyataan genosida yang gagal dikutuk oleh pemerintahan Biden. Cukup sudah," ujar Wakil Direktur Eksekutif CAIR, Edward Ahmed Mitchel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat